Suara.com - Pengamat politik Refly Harun angkat bicara soal sindiran Ruhut Sitompul terhadap para pihak yang menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesa (KAMI) sebagai barisan sakit hati.
Refly yang juga merupakan deklarator KAMI itu mengaku tidak tertarik dengan sematan istilah tersebut.
"Saya sebenarnya tidak tertarik membahas, jawab-menjawab, soal sakit hati dan sebagainya," kata Refly dilansir Suara.com dari tayangan YouTube Refly Harun, Selasa (25/8/2020).
Lantaran terlalu sering dituding sebagai pihak yang sakit hati, Refly mengatakan pihak-pihak yang menyindirnya tidak kreatif.
Baca Juga: Dubes Palestina Sebut KAMI Lawan Negara, Natalius Pigai: Cukup Tuan!
"Lalu saya bilang, saya waktu di Kompas TV, saya bilang ini sudah ke-700 kali saya mendengar ini. Lalu ketika bertemu lagi, saya bilang sudah ke-750 kalinya," ujar mantan Komisaris Utama PT Pelindo ini.
Selain membantah dirinya bukan merupakan orang-orang 'sakit hati', Refly juga menanggapi sindiran politisi PDIP Ruhut Sitompul tentang pemecatannya dari jabatan Komisaris Utama perusahaan BUMN PT Pelindo.
"Ketika saya di Pelindo selama satu tahun lebih, perusahaan tersebut enggak ada masalah karena tetap ada pertumbuhan dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya, di mana satu tahun itu saya ada," ungkap Refly.
Ia membantah bahwa perusahaan yang dipimpinnya itu menyebabkan kerugian.
"Tapi memang karena kondisi 2019 itu adalah kondisi yang lagi musim pemilu, hampir semua perusahaan mengalami pengurangan keuntungan bersih. Untungnya tidak rugi, Coba kalau rugi, Bang Ruhut mau ngomong apa lagi jangan-jangan?" sindir Refly Harun.
Baca Juga: Dibela Ruhut: Selama Dana Influencer Bisa Dipertanggungjawabkan Kok Repot
Refly menambahkan bahwa dalam menjalankan perusahaan BUMN, yang bekerja bukan hanya Komisaris Utama saja namun juga tim. Ia juga menjelaskan bahwa jajaran direksi pun tidak bisa mengklaim kalau itu kerja dia.
"Gitu ya, Bang Ruhut? Nanti bisa dicek, mudah-mudahan sempat ngecek. Jangan asal bunyi aja, Bang, enggak enak masa sarjana hukum asal bunyi? Mohon maaf," sentil Refly Harun.
Sentilan ini dilontarkan Refly untuk menanggapi sindiran Ruhut Sitompul.
"Saya bisa mengerti gimana perasaan mereka, kenapa mereka melahirkan KITA. Yang sana KAMI, yang ini KITA. Tapi saya tetap mengatakan, saya mengerti karena KITA ini tahu yang deklarasi di KAMI itu bukan orang yang tidak pernah diberi kesempatan (oleh pemerintahan Jokowi), mereka pernah diberi kesempatan, tetapi apa yang mereka lakukan?" kata Ruhut dalam video yang diposting di akun Twitter-nya.
Ruhut dalam rekaman video yang dikutip Suara.com, Sabtu (22/8/2020), kemudian menyindir sikap Refly Harun, salah satu pendukung kelompok KAMI. Refly Harun merupakan pakar hukum yang pernah dua kali diangkat menjadi komisaris utama perusahaan BUMN di era Jokowi.
"Contohnya Refly Harun, orang pintar, tidak semilitan seperti kawan-kawan saya di KITA. Refly Harun sudah dua kali jadi komisaris utama bos di BUMN, karena nggak punya prestasi, dihentikan, jadi barisan sakit hati, gabung sama para barisan sakit hati lainnya," kata Ruhut.
"Udah, belajarlah menunjuk hidung sendiri sebelum menunjuk hidung orang lain." ujar dia.