Usir Kapolsek hingga Camat, Warga Bongkar Lagi Peti Mayat Pasien Corona

Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:31 WIB
Usir Kapolsek hingga Camat, Warga Bongkar Lagi Peti Mayat Pasien Corona
Ilutrasi--pemakaman jenazah Covid-19. (Suara.com/ Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga dan warga membongkar makam jenazah pasien meninggal akibat Covid-19 saat hendak dikuburkan di Padang Parit Panjang, Kenagarian Taeh Baruah Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (24/8/2020) kemarin.

Saat membongkar makam pasien Covid-19 berinisial YS (47), massa juga mengusir petugas yang sedang menguburka jenazah. Peti jenazah dan plastik yang membungkus jenazah dibuka paksa agar bisa dimakamkam secara umum.

Kadinkes Kabupaten Limapuluh Kota, Tien Septino membenarkan peristiwa itu.

Laporan yang masuk kepadanya, YS meninggal dunia di RSAM pukul 18.45 WIB. Kemudian tim medis RSAM menyelenggarakan jenazah almarhum secara islam dengan mengkafani, menyalatkan dan memandikan almarhum di RSAM.

Baca Juga: Ketemu! Warga Batam Usap Air Liur Jenazah Positif Corona

Setelah itu, barulah dimasukkan ke dalam peti jenazah dan dibawa ke kampung halamannya di Taeh Baruah.

"Di RSAM, sudah disaksikan dari jauh oleh istri almarhum bahwa tim medis telah menyelenggarakan jenazah secara islam," kata Tien kepada Covesia.com--jaringan Suara.com melalui seluler, Selasa (25/8/2020).

Namun setiba di kampung halaman sekitar pukul 21.00 WIB, warga sekitar dan keluarga almarhum menolak pemakaman secara Covid-19.

Peti jenazah dirampas dan petugas yang akan menyelenggarakan jenazah secara Covid-19 diusir. Bahkan beberapa pejabat seperti Wabup Limapuluh Kota, Camat dan Kapolsek Payakumbuh diusir.

"Diusir semuanya. Perangkat daerah yang berkunjung disuruh pergi oleh warga dan keluarga," ucapnya.

Baca Juga: WHO Ragu Terapi Plasma Darah Ampuh Obati Covid-19, Kenapa?

Menurutnya, setelah itu peti jenazah dan plastik pembungkus almarhum dibuka. Kemudian dilakukan salat jenazah lagi di mesjid terdekat dan penyelenggaraan ulang jenazah secara islam.

"Saat kami sudah menghindar. Seluruh APD petugas medis diletakkan dan diberikan kepada keluarga. Tapi ternyata, saat penyelenggaraan itu tidak dipakai. Kami sudah beri pemahaman tapi tidak didengar. Almarhum kembali disalatkan, dimandikan dan dikafani," katanya.

Barulah sekitar pukul 22.30 WIB, almarhum dikebumikan oleh keluarganya tak jauh dari kediaman.

Menindaklanjuti hal tersebut, Dinkes Limapuluh Kota akan melakukan tracking dan tracking secara besar-besar kepada keluarga dan warga Taeh Baruah yang hadir di Rumah duka tadi malam.

"Pastinya kami minta kepada seluruh keluarga dan warga yang hadir untuk test swab. Kemudian diisolasikan. Pagi ini kami rapat untuk teknisnya," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI