Suara.com - Artis berdarah Amerika, Meghan Markle tak leluasa mengungkap pandangan politiknya semenjak menikah dengan Pangeran Harry. Aturan Kerajaan Inggris melarang keras setiap anggotanya untuk bicara politik.
Menyadur Marie Claire pada Selasa (25/08/2020), semenjak Meghan Markle keluar dari anggota senior kerajaan dan menetap di kampung halamannya, Amerika, ia kini lebih bebas menunjukkan pandangan politiknya.
Bekerja sama dengan 'When We All Vote', Meghan memperingatkan warga Amerika tentang pidato terakhirnya sebagai pembicara, dengan mengatakan kita semua tahu apa yang dipertaruhkan tahun ini.
"Jika Anda tidak pergi ke sana dan memberikan suara, maka Anda terlibat. Jika Anda berpuas diri, Anda terlibat," ungkapnya dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial.
Baca Juga: Dilanda Pandemi, Gedung Putih Pastikan Pilpres AS Pada 3 November 2020
"Di saat yang sulit ketika kita menemukan bangsa kita, menggunakan hak Anda untuk memilih bukanlah hanya menjadi bagian dari solusi, itu menjadi bagian dari warisan," lanjutnya.
Namun pidato singkat ini justru membuat warganet terbelah jadi dua kubu karena sebagai anggota Kerajaan Inggris, membicarakan hal berbau politik dianggap berbahaya dan tidak netral.
Sementara dalam pengumuman tersebut, Meghan Markle dianggap terang-terangan kampanye melawan Trump dan menunjukkan dukungannya pada Joe Biden, lawan Donald Trump dalam pilpres AS bulan November mendatang.
Salah satu musuh bebuyutan Meghan Markle sekaligus presenter Inggris, Piers Morgan mendesak Meghan untuk menanggalkan gelar Duchess of Sussex yang ia miliki sejak menikah.
"Ratu harus menanggalkan gelar Sussexes. Mereka tidak bisa tetap sebagai bangsawan dan berbicara tentang pemilihan asing dengan cara partisan yang berani," tulis Piers Morgan di Twitter.
Baca Juga: Pete Buttigieg, Pemuda Gay Bakal Jadi Penantang Donald Trump di Pilpres AS
"Dia bisa melakukan apapun yang dia suka tapi dia tidak bisa membuat pernyataan partisan politik sambil tetap menjadi Duchess of Sussex. Bangsawan tidak diizinkan untuk melakukan itu."
"Jika Meghan dan Harry benar-benar menginginkan 'kebebasan' dari tugas dan aturan kerajaan, mereka harus berhenti menukar gelar kerajaan mereka."
Sementara itu, beberapa penulis kerajaan seperti Omid Scobie dan Kate Williams langsung membela Meghan Markle dengan mencuitkan pandangannya.
"Akan sangat senang sekali melihat air mata dan energi yang dihabiskan orang-orang bodoh ini untuk bangsawan yang tidak bekerja. Atau tidak ada yang lebih buruk dari wanita kulit berwarna dengan suara? tulis Omid Scobie.
"Jika mereka yang menyerang #Meghan pagi ini benar-benar MENONTON videonya, mereka akan melihat bahwa dia hanya memberi tahu orang-orang untuk memilih dan melakukan pemilihan dengan serius," tulis Kate Wiliams.
"Ya, kita semua dapat menebak siapa yang dia dukung, tapi apakah dia mengatakannya? Tidak. Ada alasan untuk mencabik-cabiknya."