Suara.com - Pada tanggal 24 Agustus 2020, kemarin, pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab genap berusia 55 tahun.
Rizieq yang sampai sekarang masih bertahan di Arab Saudi mendapatkan kiriman doa dari kawan dan pendukungnya lewat media sosial.
"Selamat Hari Jadi ke 55 tahun. Semoga panjang umur, murah rezeki, dan tetap sehat wal 'afiat. Terus berdiri tegak dalam amar ma'ruf nahi munkar sampai akhir hayat. Al Fatihah amin..." kata Wakil Sekertaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter @ustadtengkuzul
Dalam komentar yang disampaikan netizen di media sosial, sebagian dari mereka mengaku rindu sekali dengan kehadiran Rizieq di Indonesia. Bahkan, salah satu netizen sampai kembali memutar ceramah-ceramah Rizieq untuk mengobati kerinduan.
Baca Juga: Pelempar Molotov ke Kantor PDIP Bogor Dendam Spanduk Habib Rizieq Dibakar
"Ya Allah rindu banget dengan habibina Ustadz. Tadi nonton ceramah-ceramah beliau tragedi Poso, benar-benar menggelora di dada saya. Semoga Allah selalu lindungi beliau dan keluarga beliau. Aamiinnn," kata @Faujijpn_
Rizieq yang pergi ke Arab Saudi semenjak 2017 bersama keluarganya didoakan netizen supaya selalu sehat.
"Mabruk alfa mabruk, semoga selalu sehat, barokah, istiqomah, dan bahagia bersama keluarga ya habibana HRS," kata @syahrulsyah88.
Di antara doa-doa yang dipanjatkan, ada netizen yang menuliskan harapannya agar Rizieq maju menjadi calon presiden 2024.
Kesulitan pulang
Baca Juga: Sanggupi Permintaan PA 212, HNW Siapkan Dialog Pemulangan Rizieq Shihab
Komisi III DPR mempertanyakan kesulitan Rizieq untuk pulang ke Indonesia pada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly dalam rapat kerja dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di DPR, beberapa waktu yang lalu.
Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Syafi'i mengatakan DPR meminta kejelasan soal kemampuan negara mewujudkan cita-cita nomor satu yang disisipkan pendiri negara dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
"Kami hanya ingin minta kejelasan, apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia dalam rangka melaksanakan tujuan Republik ini? Apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia agar Habib Rizieq bisa kembali pulang ke negara Republik Indonesia? Sebab dia adalah salah satu Warga Negara Indonesia," kata Syafi'i.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Yasonna mengatakan pemerintah tidak pernah melarang Rizieq jika yang bersangkutan memang mau pulang ke negaranya.
"Kalau dia mau pulang ya pulang saja," kata Yasonna.
Yasonna mengonfirmasi bahwa dokumen pencekalan Rizieq yang tersebar ke publik melalui sosial media adalah hoaks.
Ia mengatakan pemerintah tidak pernah mencekal Habib Rizieq, dan itu bisa dibuktikan dari daftar pencekalan yang dimiliki oleh Kantor Imigrasi Republik Indonesia.
"Dia nggak ada di daftar pencekalan kita, enggak ada penangkalan dari kami. kalau mau masuk, ya masuk. Pemerintah kan enggak pernah membuat penangkalan. Di Imigrasi tidak ada data penangkalan sama sekali. Sudah berkali-kali Imigrasi menyampaikan pernyataan itu," kata Yasonna.
Ia menambahkan apabila dikatakan ada pencekalan dari pemerintah Arab Saudi atas desakan pemerintah Republik Indonesia, Kemkumham belum melihat bukti surat-surat yang menyatakan demikian.
"Kami belum melihat itu, tetapi saya nggak tahu enggak ada. Tapi sampai ini boleh kami katakan pemerintah tidak ada melarang (Rizieq) untuk kembali. Kalau mau kembali, ya kembali saja," kata Yasonna.
Yasonna juga memastikan bahwa tidak ada permintaan dari penegak hukum atau dari siapa saja kepada Imigrasi yang meminta Habib Rizieq ditangkal masuk ke Indonesia.
"Tidak ada, dalam sistem free. Lain kali kalau beliau mau masuk ya masuk saja. Nggak ada (penangkalan). Paling tidak dari sisi Keimigrasian yang saya tahu sampai saat ini tidak ada. Saya kira itu yang bisa saya sampaikan," kata Yasonna.