Ratusan Warga Diare karena Terkontaminasi Bakteri Shigella dalam Air Minum

Senin, 24 Agustus 2020 | 21:56 WIB
Ratusan Warga Diare karena Terkontaminasi Bakteri Shigella dalam Air Minum
Ilustrasi air minum. (Pixabay/fotoblend)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan warga Desa Baoyi, China Timur mengalami diare dan demam. Menyadur Channel News Asia pada Senin (24/08/2020), orang-orang ini terkontaminasi bakteri shigella yang ada dalam air minum.

Pasokan air desa ini langsung ditutup setelah sekitar 300 orang mengalami demam dan diare sejak akhir pekan lalu.

Rekaman video yang diposting di media sosial oleh People's Daily, media milik pemerintah pada hari Senin menunjukkan pasien duduk di deretan tempat tidur di rumah sakit setempat.

Ilustrasi bakteri. (Shutterstock)
Ilustrasi bakteri. (Shutterstock)

Mirisnya, kebanyakan pasien disentri ini berusia lanjut atau anak-anak. Selama ini, penduduk China bergantung pada air minum kemasan atau air matang.

Baca Juga: Awas Diare Lebih dari 3 Minggu, Bisa Jadi Tanda Diabetes Tipe 2!

Kebersihan air minum adalah salah satu hal yang paling menyita perhatian pemerintah karena menjadi masalah bagi sebagian besar penduduk China.

Kementerian Sumber Daya Air China telah meningkatkan layanan pasokan air untuk 256 juta penduduk pedesaan di seluruh negeri pada akhir Juli, kata kantor berita resmi Xinhua pada hari Jumat.

Sementara itu, China masih bergelut melawan pandemi virus corona sambil terus berupaya menemukan vaksin Covid-19. Informasi terakhir menyebutkan klaster di Xinjiang berangsur pulih.

Kasus penularan lokal virus corona Covid-19 di China menurun ke angka terendah dalam satu bulan terakhir, bersamaan dengan surutnya klaster di Xinjiang yang berada di bagian barat negara tersebut.

Menyadur Antara, seorang perempuan yang bekerja di salah satu cabang supermarket milik Alibaba di Shenzhen kembali ke kota asalnya di Lufeng dan positif virus corona pada 14 Agustus usai menjalani tes.

Baca Juga: Diare Setelah Makan Pedas? Penyebabnya Bisa Jadi Bakteri

Kedua kota tersebut berada di Guangdong dan pada hari yang sama, Lufeng juga melaporkan tiga kasus tanpa gejala (asymptomatic), sementara di Shenzhen terdapat dua carrier tanpa gejala.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

Kasus-kasus tanpa gejala berarti hasil tes positif infeksi virus corona, namun China tidak mengklasifikasi kasus tersebut sebagai kasus terkonfirmasi hingga ada gejala klinis yang ditunjukkan oleh penderita seperti demam atau batuk.

Di China daratan, total jumlah kasus terkonfirmasi baru sebanyak 19 kasus pada 15 Agustus, termasuk yang disebut sebagai kasus-kasus impor melibatkan para pelancong yang tiba dari luar negeri.

Pada hari sebelumnya, jumlah kasus terkonfirmasi baru sebanyak 22. Pada 15 Agustus, China daratan mencatat sebanyak 84.827 kasus virus corona yang terkonfirmasi. Jumlah kematian tetap sebanyak 4.634

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI