"Dari bukti-bukti yang diperoleh, ada kemungkinan bahwa motifnya itu bukan karena pekerjaan sebagai jurnalis. Karena yang didapat itu yang bersangkutan ini pemberitaannya sopan, tidak pernah menyakiti orang atau suatu kelompok dan sebagainya. Dan pemberitaannya juga selalu berimbang tidak ada yang mengarah-mengarah menjurus menuduh seseorang dan sebagainya," Syamsu menambahkan.
Meski begitu, Syamsu menduga ada faktor lain dibalik kasus pembunuhan ini, selain mengenai soal pemberitaan.
Hanya saja, ia belum bisa memastikan sebelum pelaku tertangkap.
"Ada faktor lain yang terkait dengan pembunuhan ini. Masih kita dalami juga, kemungkinan ada pribadinya. (Soal asmara) belum pasti ke sana juga. Yang jelas kemungkinan ya, bukan kesimpulan ya. Kemungkinan motifnya tidak ada kaitan dengan pekerjaan dia (Demas Laira)," jelasnya.
Baca Juga: Orang-orang yang Diberitakan Demas Laira Sudah Diperiksa, Ini Kesimpulannya
Syamsu menuturkan sampai saat ini pihaknya terus berupa membongkar kasus ini. Termasuk memeriksa semua orang-orang yang berkaitan dengan Demas Laira.
"Insya Allah (identitas pelaku), sudah kita mengarah ke sana. Kita ke motifnya dulu. Yang jelas kita semakin mendekat ke pelaku lah," katanya.
Sementara, Pimpinan Redaksi Sulawesion.com Supardi Bado yang dikonfirmasi terpisah membantah pernyataan yang menyebut berita-berita Demas Laira soal pengerjaan proyek desa-desa di Mamuju Tengah, Sulbar yang dimuat merupakan berisi dengan sangat sopan.
"Soal sopan atau tidak itu kata polisi. Iya, isinya kritikan," tegas Supardi.
Di sisi lain, Keponakan Demas Laira, Yosgi menyatakan bahwa Demas Laira meninggal dunia bukan karena menjadi korban perampokan.
Baca Juga: Polisi Duga Wartawan Demas Laira Dibunuh Bukan karena Berita
Hal ini diungkapkan setelah melihat langsung banyaknya luka tusukan pada tubuh korban yang diduga menjadi korban pembunuhan.