Hewan lain yang juga berisiko tinggi terinfeksi virus corona adalah paus abu-abu, kumba-lumba hidung botol, dan hamster China.
Penelitian menunjukkan indikasi SARS-CoV-2 kemungkinan berasal dari spesies kelelawar.
Namun apakah kelelawar secara langusng menularkan virus ke manusia, atau melalui inang perantara, hingga kini belum diketahui.
Kendati demikian, penelitiam tesebut mendukung gagasan bahwa satu atau lebih inang perantara terlibat dalam penyebaran virus corona.
Baca Juga: Awalnya Batuk Pilek, 11 Orang dari Satu Keluarga Positif Corona di Sintang
Data tersebut memungkinkan para peneliti untuk mengetahui spesies mana yang mungkin telah berfungsi sebagai inang perantara di alam liar, membantu upaya pengendalian infeksi virus corona di masa depan.
"Data tersebut memberikan titik awal yang penting guna mengidentifikasi populasi hewan yang rentan dan berisiko tinggi terhadap infeksi SARS-CoV-2," ujar Haris Lewin, peneliti sekaligus profesor evolusi dan ekologi di UC Davis.