Beredar Video Anak Ngaku Dianiaya Orang Tuanya, Memicu Emosi Publik

Senin, 24 Agustus 2020 | 12:37 WIB
Beredar Video Anak Ngaku Dianiaya Orang Tuanya, Memicu Emosi Publik
Kesaksian seorang anak yang dianiaya oleh Orang Tuanya. (Video Instagram @rina.senja).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah video yang menunjukkan indikasi terjadinya tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap seorang anak oleh orang tuanya beredar luas di media sosial. Video pengakuan anak dianiaya orang tuanya ini dibagikan oleh pemilik akun Instagram @rina.senja pada Minggu (23/8/2020).

Dalam video tersebut, terdapat seorang anak perempuan yang mengaku dianiaya orang tuanya. Pipi dan matanya terlihat lebam. Tidak hanya itu, tangan kiri anak ini pun terlihat cedera.

Kepada perekam video, anak yang menjadi korban kekerasan tersebut bercerita tentang kejadian penyiksaan ini.

Korban menuturkan bahwa ia disiksa oleh ayah tirinya. Kepalanya dipukul dan bagian belakang tubuhnya ditendang.

Baca Juga: Miris! Bocah 5 Tahun di Sampit Diduga Korban KDRT, Tangan Patah

Tidak hanya itu, ibu korban pun disebut ikut menyiksa. Tangannya yang tampak kesakitan tersebut diduga terjadi karena ulah sang ibu.

Kesaksian seorang anak yang dianiaya oleh Orang Tuanya. (Video Instagram @rina.senja).
Kesaksian seorang anak yang dianiaya oleh Orang Tuanya. (Video Instagram @rina.senja).

Dalam video tersebut, korban mengaku berasal dari daerah Baamang. Akan tetapi, korban yang berusia sekitar 5 tahun ini ditelantarkan di Jalan Kopi Selatan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, pada Minggu (23/8/2020).

Sri Hartini (41) pemilik warung gorengan yang menjadi saksi menuturkan bahwa ada beberapa orang yang mengantar anak ini. Mereka memantau dari kejauhan dan pergi setelah warga mulai berdatangan.

"Anak tersebut diantar seseorang yang diakui sebagai ibunya. Saat itu, perempuan tersebut mengenakan masker, sehingga saya tidak bisa mengenali wajahnya," ungkap Sri Hartati kepada sejumlah media.

Akibat yang dirasakan korban saat ini yakni badan menjadi sangat lemas dan kesusahaan menelan makanan. Namun, korban sedang menjalani perawatan.

Baca Juga: Angka Kekerasan Anak saat Pandemi Tercatat Turun, Bagaimana Faktanya?

Saat ini korban berada di bawah naungan LSM Lentera Kartini yang merupakan lembaga perlindungan anak. Kasus ini kemudian langsung ditangani oleh pihak Kepolisian.

Kasus kekerasan ini mengundang kecaman dari sejumlah warganet.

"Semoga segera selesai kasusnya, orang tuanya segera ditindalanjuti. Bisa ya setega itu sama darah daging sendiri. Anak kecil kok malah disiksa," ujar seorang warganet.

"Astaghfirullah tega sekali ya. Semoga besok kamu jadi anak yang sukses dek," timpal warganet lainnya.

Korban mengaku perutnya diinjak

Berdasarkan pengakuan korban, dia ditampar ayah tiri di bagian wajah sampai luka-luka dan memar. Tak hanya itu, tangan kiri korban juga patah akibat dipelintir ibunya.

Bagian belakang tubuh korban juga mengalami memar yang sangat banyak. Diduga hal tersebut akibat dipukul ibu dan ayah tirinya.

Akibat penganiayaan tersebut, korban terlihat sangat lemas. Bahkan saat diberi makan dia tidak bisa menelan. Perutnya juga diakui diinjak ibunya.

Saat ini, korban dibawa oleh LSM Lentera Kartini ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit. Dan korban masih dalam perawatan saat ini.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kotim, AKP Zaldy Kurniawan mengatakan kasus tersebut masih diselidiki.

"Masih kita selidiki, anggota di lapangan," kata Zaldy mewakili Kapolres AKBP Harris Abdoel Jakin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI