Pemilik klub, sepasang suami istri, termasuk di antara mereka yang ditahan. Sementara enam orang terluka, termasuk tiga petugas polisi.
Presiden Peru Martin Vizcarra mengatakan pertemuan besar seperti itu merupakan hal yang menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
"Saya berduka dan sedih untuk orang-orang yang telah tewas, tetapi saya juga marah dan murka bagi merek ayang tidak bertanggung jawab menyelenggarakan (acara) ini," kata Vizcarra.
"Tolong renungkan, jangan sampai kehilangan nyawa lagi karena kelalaian," imbuhnya.
Baca Juga: WHO: Anak Usia 12 Tahun ke Atas Wajib Memakai Masker
Presiden menambahkan semua 60 oetugas polisi yang terlibat dalam penggerebak akan menjalani tes virus corona.
Peru memberlakukan salah satu penguncian paling awal dan ketat di Amerika Latin untuk menghentikan penyebaran virus corona. Namun, kasusnya masih terus meningkat dengan cepat.
Negara ini memberlakukan jam malam sejak Maret, dan larangan pertemuan besar yang diberlakukan kembali pada awal Agustus ini.
Tercatat lebih dari 576.000 kasus virus corona dengan lebih dari 27.00 kematian, menjadikan Peru sebagai salah satu negara di Amerika Latin yang paling terpukul oleh pandemi virus corona.
Baca Juga: Pelajari Risiko Virus Corona, Jerman Gelar Konser Musik Tiga Kali Sehari