Diragukan, Trump Sebut Pengobatan Covid-19 Lewat Plasma sebagai Terobosan

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 24 Agustus 2020 | 05:55 WIB
Diragukan, Trump Sebut Pengobatan Covid-19 Lewat Plasma sebagai Terobosan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. [ALEX EDELMAN / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Donald Trump telah mengumumkan otorisasi darurat plasma untuk pemulihan pasien Covid-19, sebagai terbosan, dalam sebuah langkah yang disebutnya "terobosan". Meskipun begitu, pakar kesehatan lainnya mengatakan perlu lebih banyak studi sebelum dirayakan.

Pengumuman itu akan datang setelah berhari-hari pejabat Gedung Putih menunjukkan adanya penundaan bermotif politik oleh Food and Drug Administration, dalam menyetujui vaksin dan terapi untuk penyakit yang telah membalikkan peluang terpilihnya kembali Trump.

Menjelang Konvensi Nasional Partai Republik, Trump mengeluarkan perintah darurat, yang akan memudahkan beberapa pasien untuk mendapatkan perawatan, dalam konferensi pers pada Minggu malam (23/8/2020) waktu setempat, menurut pejabat Gedung Putih.

Sebagaimana melansir Nzherald, Senin (24/8/2020), plasma darah yang diambil dari pasien yang telah pulih dari virus corona dan kaya akan antibodi, dapat memberikan manfaat bagi mereka yang berjuang melawan penyakit tersebut. Tetapi bukti tidak meyakinkan tentang cara kerjanya atau cara terbaik untuk mengelolanya.

Baca Juga: Ahli Ragukan Efektivitas Terapi Plasma untuk Perawatan Pasien Covid-19

Dalam sebuah surat yang menjelaskan otorisasi darurat, kepala ilmuwan FDA, Denise Hinton, mencatat plasma pemulihan Covid-19 tidak boleh dianggap sebagai standar perawatan baru untuk pengobatan pasien dengan virus corona.

Banyak ilmuwan dan dokter percaya bahwa plasma penyembuhan mungkin memberikan beberapa manfaat tetapi jauh dari terobosan.

Gedung Putih telah menjadi gelisah dengan kecepatan persetujuan plasma, tetapi tuduhan perlambatan, yang disajikan tanpa bukti, hanyalah serangan terbaru dari tim Trump terhadap apa yang disebut birokrasi "negara bagian".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI