Suara.com - Jalan di depan gedung utama Kejaksaan Agung sudah kembali dibuka. Mobil beserta petugas pemadam kebakaran yang sebelumnya melakukan proses pendinginan mulai berangsur meninggalkan lokasi.
Pantauan Suara.com, akses jalan di depan Kejagung mulai dibuka sejak pukul 17.45 WIB. Dengan dibukanya akses ruas jalan, kendaraan roda dua dan roda empat termasuk Transjakarta diperbolehkan melewati jalan di depan Kejagung.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Sri Widodo pun membenarkan hal tersebut.
"Pada pukul 17.45 WIB jalan dinormalkan," kata Sri dihubungi wartawan, Minggu (23/8/2020).
Baca Juga: Dugaan Tengku Zul soal Kebakaran Kejagung: Tidak Sengaja Dibakar Ya Kan?
Namun rupanya izin melintas yang sudah kembali dibuka itu justru dimanfaatkan oleh pengendara baik roda dua maupun roda empat. Mereka tampak melambatkan laju kendaraan hingga ada yang berhenti untuk mengabadikan momen gedung utama Kejaksaan Agung yang terbakar menggunakan smartphone.
Bagi pengendara roda dua, mereka meminggirkan kendaraan untuk mengambil foto. Sementara pengendara roda empat juga melakukan hal serupa di lajur paling kanan. Tampak dari luar kaca mobil, pengendara justru terlihat menggunakan handphone untuk memotret gedung yang hangus terbakar tersebut. Padahal secara bersamaan ia tengah mengemudikan kendaraan.
Diketahui menggunakan ponsel saat berkendara merupakan pelanggaran. Peraturan mengenai itu telah diatur dalam Pasal 106 ayat 1 Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Di mana sesuai pasal 283 disebutkan bahwa pelanggar akan dikenakan sanksi kurungan tiga bulan atau denda maksimal Rp750 ribu.