"Kemarin dan hari ini di belakang pasar Pannampu merupakan kejadian kelima kebakaran. Data kebakaran sampai hari ini sebanyak 16 kejadian," sebut Kepala Dinas Kebakaran Kota Makassar, Elodewata Sahid.
Berdasarkan data Damkar Makassar, khusus awal sampai akhir Agustus 2020 terdapat 16 kasus kebakaran di berbagai titik wilayah Kota Makassar.
Musibah kebakaran terjadi terhitung mulai 9 Agustus 2020 di Kerung-kerung, Kelurahan Barana, dan jalan Abdul Kadir, masing-masing satu rumah habis dilalap si jago merah. Tidak ada korban saat kejadian.
Disusul pada 10 Agustus, kebakaran kembali terjadi di jalan Manuruki, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, mengakibatkan tiga rumah terbakar. Berselang lima hari, 15 Agustus, sijago merah kembali mengamuk di tiga titik lokasi berbeda yakni di kompleks Cokonuri, Kecamatan Rappocini, disusul Cambbaya, jalan Barukang Utara, Kecamatan Ujungtanah, dan Goa Ria, jalan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya.
Baca Juga: Klaim Berkas Perkara Korupsi Aman, Kejagung Minta Publik Tak Berspekulasi
Di Kompleks Cokonuri tiga rumah habis terbakar, sedangkan di Sudiang Raya, satu rumah terbagi lima petak untuk tempat usaha serta satu mobil ikut hangus terbakar. Sementara di Cambayya, sebanyak 17 rumah habis di lalap api. Tidak ada korban jiwa usai kejadian. Dugaan penyebab karena arus pendek.
Kemudian pada 16 Agustus, lagi-lagi api membakar mess di lokasi pergudangan 88 Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya. Tidak ada korban jiwa saat kejadian. Dugaan penyebab arus pendek listrik. Keesokan harinya, 17 Agustus, masih di kawasan pergudangan, jalan Ir Sutami nomor 39, Drayer Jagung milik PT FKS Multi Agro terbakar.
Pada 20 Agustus, satu unit mobil mini bus terbakar di depan SPBU Antang, Kecamatan Manggala akibat kelalaian. Sehari kemudian, 21 Agustus, api kembali membakar empat rumah di jalan Tinumbu, lorong 142, Kelurahan Bunga Ejaberu, Kecamatan Tallo. Tidak ada korban jiwa, dugaan penyebab kebakaran, akibat kelalaian kompor gas meledak di salah satu rumah warga.
Tidak berhenti sampai di situ, pada 22 Agustus, kebakaran terjadi lagi di empat lokasi yakni di jalan Cenderawasih, lorong 7C Kecamatan Mariso. Penyebabnya, gas pada kompor di dapur rumah warga, beruntung cepat ditangani sehingga tidak meluas. Dihari yang sama, Rumah Makan Sate Taichan di jalan Hertasning terbakar, dugaan kebocoran tabung gas.
Kebakaran susulan di jalan Jipang, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini, membakar toko meubel, dugaan penyebab korsleting listrik pada gergaji mesin. Belum selesai, kebakaran kembali terjadi di jalan Cendrawasih lorong 10, Kelurahan Tamarunang, berdekatan dengan pasar Senggol, Sambungjawa, Kecamatan Mariso.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Gedung Kejagung yang Terbakar Adalah Cagar Budaya
Dari kejadian itu, satu orang bernama H Anwar dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit Bayangkara karena mengalami sesak nafas akibat terlalu banyak menghirup asap. Tidak hanya itu dampaknya sebanyak 36 unit rumah dengan. 47 Kepala Keluarga (KK), 156 jiwa harus kehilangan tempat tinggal.