Infografis
Aktivis satwa liar setempat mengatakan habitat macan tutul dan hewan liar lainnya telah menyusut selama beberapa dekade karena perambahan oleh masyarakat, berujung pada konflik manusia-hewan.
Juga pernah terjadi di mana massa yang marah membunuh macan tutul dan hewan liar lainnya.
Mubina Akhtar, aktivis satwa liar, menyebut perbukitan merupakan tempat tinggal macan tutul. Namun, masyarakat malah menjadikannya sebagai pemukiman.
"Ada tujuh kawasan hutan cagar yang berbatasan dengan kota Guwahati. Departemen kehutanan tidak menetaplan batas-batasnya dengan benar dan juga tak memasang tanda atau papan pengumuman apa pun, mengakibatkan perambahan lahan hutan," ujat Akhtar kepada IANS.
Baca Juga: Baru Nikah 18 Bulan, Istri Minta Cerai Gegara Suaminya Terlalu Baik
Sejak 2010, sambung Akhtar, konflik manusia dan hewan liar meningkat di daerah Guwahati. Kendati demikian, pihak berwenang tidak melakukan apa pun untuk menghentikan insiden semacam itu.
