Perpusatakaan di China Tunjuk Tujuh Kucing Jadi 'Kurator Magang'

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 16:31 WIB
Perpusatakaan di China Tunjuk Tujuh Kucing Jadi 'Kurator Magang'
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perpustakaan Rumah Buku Pantai Barat di Tianjin, China, baru-baru ini menunjuk tujuh ekor kucing sebagai "kurator magang".

Menyadur Asia One, Sabtu (22/8/2020), tugas mereka adalah memberi kenyamanan pada pengunjung selepas pelonggaran lockdown akibat virus Corona.

"Kucing-kucing itu secara resmi akan menjalankan tugasnya pada 24 Agustus," kata Wang Yan, asisten manajer umum Menara Tianjin.

Tujuh kucing yang akan bertugas berasal dari berbagai ras seperti ragdoll, shorthair eksotis dan chinchilla. Usia mereka rata-rata baru satu tahun.

Baca Juga: China Akan Pasok 40 Juta Vaksin Corona Sinovac ke Indonesia sampai 2021

Perpustakaan Rumah Buku Pantai Barat sebelumnya telah menarik perhatian lantaran menjadi yang tertinggi di Tianjin--257 meter di atas permukaan tanah.

Gedung peminjaman buku itu berada di dekat Menara Tianjin, yang merupakan landmark kota. Menara itu dibangun di atas danau.

Perpustakaan itu kali pertama dibuka pada 18 Januari tahun ini. Namun, harus segera ditutup karena adanya pandemi virus Corona yang kali pertama terdeteksi di Wuhan.

Kehadiran kucing-kucing saat perpustakaan ini mulai dibuka kembali, diharapkan pengurus bisa membantu orang-orang melawan kesepian usai lockdown berakhir.

"Pembukaan kembali perpustakaan ditambah dengan kucing-kucing, akan menjadikan tempat ini sebagai hiburan bagi orang-orang yang kesepian selama pandemi," kata Wang.

Baca Juga: Konglomerat Hong Kong Ditahan China, Donald Trump sebut Ia Pria Pemberani

Salah satu pengunjung perpustakaan, Zhao Yang, menyebut menghadirkan kucing di tempat tersebut adalah ide yang bagus.

Pada awalnya dia terkejut melihat kucing-kucing berkeliaran di rak-rak buku. Biasanya, kata Yang, kucing-kucing hanya kerap ditampilkan di berbagai cafe.

"Mereka sangat menyembuhkan hati," kata Zhao.

"Sebelumnya saya memiliki gagasan konvensional bahwa kafe atau perpustakaan bertema kucing harus dijalankan oleh pemilik pribadi yang memungut biaya tiket."

"Tapi di sini mereka ada di perpustakaan umum," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI