FSGI Sebut 42 Guru di Indonesia Meninggal Akibat Covid-19

Sabtu, 22 Agustus 2020 | 15:43 WIB
FSGI Sebut 42 Guru di Indonesia Meninggal Akibat Covid-19
Prosesi pemakaman pasien meninggal COVID-19. (Twitter/@TRCBPBDDIY)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat sebanyak 42 guru dan dua tenaga pendidikan meninggal akibat Covid-19.

Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Fahriza Tanjung mengatakan jumlah tersebut tercatat per 18 Agustus 2020.

"Dalam catatan kami ada 42 guru dan 2 tenaga kependidikan meninggal akibat covid-19," ujar Fahriza dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (22/8/2020).

42 guru yang meninggal di antaranya seorang guru SD di Pati Jawa Tengah; seorang guru SD di Madiun, Jawa Tengah; seorang guru SD di Kudus, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ahli Ragukan Efektivitas Terapi Plasma untuk Perawatan Pasien Covid-19

Kemudian salah seorang guru pendidikan agama Islam di SMKN di Jakarta Utara juga gugur karena covid.

Dari hasil pemeriksaan, tiga guru yang sempat kontak dengan guru tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

"DKI Jakarta diperoleh informasi dari sumber yang dapat dipercaya, bahwa salah satu SMKN di Jakarta Utara satu guru yang mengajar Pendidikan Agama Islam meninggal dunia karena covid 19 dan 3 guru yang sempat berkontak dengan guru yang bersangkutan di sekolah ternyata positif covid 19," ucap dia.

Kemudian 35 orang guru meninggal di Surabaya, 1 orang tata usaha SDN Bendul Merisi meninggal dunia menambah 3 orang guru sebelumnya.

Selanjutnya Kepala Sekolah SMPN 3 Surabaya meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Diduga Tertekan Tangani Covid-19, Dokter Bunuh Diri

Terkait itu, FSGI prihatin dan menyampaikan duka citanya atas meninggalnya sejumlah guru karena terjangkit covid-19.

"Bagi kami ini merupakan tragedi kemanusiaan di tengah upaya mencetak generasi emas tahun 2045 sebagaimana disampaikan presiden pada saat pidato kenegaraan yang ke-75," ucap Fahriza.

Tak hanya itu, ia menilai banyaknya guru yang meninggal karena lemahnya perlindungan terhadap guru di masa pandemi.

"Hal ini memunculkan bahwa perlindungan terhadap guru di masa pandemi sangat lemah dan dengan lemahnya perlindungan terhadap guru di masa pandemi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI