Suara.com - Seorang remaja usia 13 tahun asal New Hampshire menguak fakta mengejutkan tentang calon Presiden AS saingan Donald Trump, Joe Biden!
Menyadur BBC pada Sabtu (22/08/2020), remaja bernama Brayden Harrington ini berkata bahwa Joe Biden adalah seorang pria yang gagap ketika masih bocah.
Ia mengatakan, satu-satunya kesamaan dirinya dengan calon presiden tersebut adalah mereka berada di klub yang sama, yaitu gagap.
Awalnya, Brayden yang diberi tahu tentang fakta ini secara langsung oleh Biden ketika bertemu langsung merasa tak yakin, karena pria ini sekarang berdiri sebagai tokoh besar.
Baca Juga: Cerita Miris Aziz Gagap Rela Cubit Anak Demi Dapat Duit
"Tanpa Joe Biden, saya tidak akan berbicara dengan Anda hari ini," ujar Brayden yang juga gagap dalam sebuah video yang sudah ditonton lebih dari dua juta kali.
Brayden kemudian melanjutkan videonya dengan menyarankan warga AS untuk memilih pria gagap tersebut sebagai presiden pada pemilu bulan November mendatang.
Aksi ini ia lakukan murni karena terinspirasi oleh jagoannya yang memiliki latar belakang sama seperti dirinya dan kini berhasil membuatnya lebih percaya diri.
"Anak-anak seperti saya mengandalkan Anda untuk memilih seseorang yang dapat kita hormati, seseorang yang peduli, seseorang yang akan membuat negara kita dan dunia merasa lebih baik."
Pengakuan Brayden disambut baik oleh warganet. Wartawan dan penyiar veteran, Dan Rather menggambarkan keberanian Brayden sebagai sikap natural yang belum tersentuh oleh kepentingan apapun.
Baca Juga: Sebelum Terkenal, Aziz Gagap Ternyata Jualan Barang Rongsokan
Setelah itu, berbagai pengakuan tentang kesulitan bicara langsung terungkap ke permukaan, utamanya dari tokoh-tokoh publik seperti pejabat, penulis dan wartawan.
Mantan anggota Kongres Arizona, Gabrielle Giffords yang ditembak di kepala saat menjabat pada tahun 2011, mencuit bagaimana dia bisa memahami perasaan Brayden.
"Berbicara juga sulit bagiku, Brayden," katanya. "Tapi seperti yang Anda ketahui, latihan dan tujuan membantu. Terima kasih atas keberanian Anda dan untuk pidato yang luar biasa."
Wartawan Elie Mystal mengatakan bahwa selama ini ibunya yang merupakan ahli patologi wicara selalu membimbingnya setiap kali ia akan berpidato.
Apresiasi terus membanjiri usaha Brayden dalam mengatasi gagap. Wartawan Kurt Eichenwald menulis di Twitter tentang ramainya dukungan warganet terhadap remaja ini.
"Saya harap Brayden memiliki Twitter sehingga dia tahu betapa bangganya seluruh negeri padanya."
Jurnalis Philip Lewis menyebut pidato Brayden sebagai pidato malam dan penulis Meena Harris berkata bahwa Biden akan senang karena Brayden mencuri perhatian.