Untuk Pertama Kalinya, Utang Publik Inggris Lampaui Rp 38.810 Triliun

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 22:05 WIB
Untuk Pertama Kalinya, Utang Publik Inggris Lampaui Rp 38.810 Triliun
Sungai Thames, dengan deretan London's skyline mulai Saint Paul's Cathedral, London Bridge (jangan rancu dengan Tower Bridge), hingga The Shard. Diabadikan jauh sebelum lockdown Britania Raya [Suara.com/CNR ukirsari Ingram].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pertama kalinya dalam sejarah, utang publik Inggris melampaui 2 triliun poundsterling atau sekitar Rp 38.810 triliun karena krisis akibat pandemi Covid-19.

Menyadur Anadolu Agency, Jumat (21/8/2020), Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan utang publik Inggris meningkat 227,6 miliar poundsterling (Rp 4.408 triliun) pada akhir Juli 2020 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Pinjaman mencapai rekor 150,5 miliar poundsterling (Rp 2.915 triliun) tahun ini, yang menurut ONS adalah 128,4 miliar dolar (Rp 1.898 triliun) lebih banyak antara April hingga Juli tahun lalu.

"Krisis ini membuat keuangan publik berada di bawah tekanan yang signifikan karena kami telah melihat pukulan terhadap ekonomi kami dan mengambil tindakan untuk membatu jutaan pekerjaan, bisnis dan mata pencaharian," buka kanselir Inggris Rishi Sunak.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris 2020/2021, Liverpool Vs Leeds United di Pekan Perdana

"Tanpa bantuan tersebut, keadaan akan jauh lebih buruk." ujar Rishi Sunak.

Sunak menggarisbawahi bahwa angka yang diumumkan adalah sebuah peringatan yang jelas bahwa Inggris harus mengembalikan kondisi keuangan publik. Ia juga mengatakan bahwa itu akan menghasilkan keputusan yang sulit.

"Itu juga mengapa kami mengambil tindakan sekarang untuk mendukung pertumbuhan dan pekerjaan yang membayar layanan publik kami," kata Rishi.

"Dengan membantu bisnis dibuka kembali dengan aman, melalui rencana kami untuk melindungi, mendukung, dan menciptakan pekerjaan untuk memastikan bahwa tidak ada yang ditinggalkan." jelas Rishi.

Sementara itu, sebuah studi oleh badan amal Citizens Advice menemukan bahwa 6 juta orang Inggris - satu dari sembilan orang - terlambat membayar tagihan rumah tangga karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Beradegan Seks dengan Binatang, Wanita dan Perekam Ditangkap

Studi tersebut juga menemukan bahwa satu dari lima pekerja penting, juga terlambat membayar tagihan rumah tangga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI