Kedubes Rusia Bantah Anjing Peliharaan Jadi Makanan di Korea Utara

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 19:58 WIB
Kedubes Rusia Bantah Anjing Peliharaan Jadi Makanan di Korea Utara
Ilustrasi tempat penjualan daging anjing. [Kemal Jufr/The New York Times]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Pyongyang membantah laporan berita dari Seoul bahwa warga Korea Utara dipaksa menyerahkan anjing peliharaan untuk dijadikan makanan.

Menyadur Asia One, Jumat (21/8/2020), surat kabar terbesar Korea Selatan, Chosun, melaporkan pemimpin Korut, Kim Jong-un telah melarang warganya untuk memiliki hewan peliharaan.

Pria berjuluk Rocket Man itu, dikabarkan tidak senang dengan tradisi kepemilikan hewan peliharaan, yang dia anggap sebagai tren tercemar dari ideologi borjuis.

Surat Kabar Chosun juga menggambarkan otoritas Korea Utara sangat anti dengan tradisi memelihara hewan karena dianggap sebagai simbol kemunduran yang mencerminkan kapitalis.

"Pihak berwenang telah mengidentifikasi rumah tangga dengan anjing peliharaan dan memaksa mereka untuk menyerahkann, menyita dan membunuhnya secara paksa," kata surat kabar itu, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Di sisi lain, rumor yang beredar juga mengaitkan langkah penyitaan paksa anjing peliharaan itu berhubungan dengan krisis pangan di Korut.

Pandemi virus Corona membuat warga Korea Utara disebut-sebut kekurangan makanan. Daging anjing sitaaan dianggap bisa menjadi solusi oleh pemerintah.

Laporan tersebut, yang ditulis oleh seorang mantan pembelot Korea Utara, diterima oleh berbagai outlet berita termasuk di Inggris.

Namun, Kedubes Rusia di Pyongyang langsung menyanggah kabar tersebut dan menganggap rumor yang beredar begitu liar dan jauh dari kebenaran.

Baca Juga: Naik Mobil Mewah Kunjungi Korban Banjir, Kim Jong-un Jadi Sorotan

Kedubes Rusia mengabarkan bahwa Kim Jong-un tak melarang peredaran anjing di rumah-rumah. Justru, hewan peliharaan, kata Kedubes Rusia, mencerminkan kota dan masyarakat modern.

"Hewan peliharaan telah menjadi mode di kota dan telah menjadi umum untuk melihat anjing berjalan dengan pemiliknya di jalan-jalan Pyongyang dan kota-kota Korea Utara lainnya," tulis keterangan Kedubes Rusia.

Terkait rumor penyitaan anjing peliharaan, Kedubes Rusia menyebut otoritas Korea Utara hanya mengingatkan warganya untuk tidak membiarkan anjingnya keluar dari mobil saat pemiliknya jalan-jalan di taman.

Kebijakan itu disebut terkait dengan upaya penanganan infeksi virus Corona yang kekinian mulai menghantui negara berideologi komunis itu.

Terlepas dari semua rumor yang beredar dan sanggahan Kedubes Rusia di Pyongyang, Asia One melaporkan bahwa konsumsi anjing bukanlah hal tabu di Korea.

Tapi, praktik memakan anjing mulai menurun di Korea Selatan. Sebagai negara yang lebih makmur, memelihara hewan peliharaan di negara tetangga Korut adalah hal yang normal.

Praktik makan anjing, lanjut laporan Asia One, justru masih populer di Korea Utara. Anjing disajikan sebagai makanan lezat di restoran "dangogi" (daging hasil keringat) di Pyongyang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI