Dikatakan resesi lanjut dia, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali tumbuh negatif pada kuartal selanjutnya.
"Yang disebutkan tadi pertumbuhan quarter-to-quarter biasanya yang dilihat resesi adalah secara yoy dua kuartal berturut-turut," katanya.
Kabar tak mengenakkan datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II yang minus 5,32 persen siang tadi.
Atas kabar ini, Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan hanya tinggal menunggu waktu saja bagi Indonesia untuk masuk ke jurang resesi ekonomi.
Baca Juga: Rizal Ramli: Kok Bisa Menkeu Kayak Orang Bloon Gitu Bilang Belum Resesi
"Indonesia, sebagaimana negara lain, diperkirakan akan mengalami resesi," kata Piter kepada suara.com.
Piter bilang pertumbuhan ekonomi pada triwulan II yang tumbuh negatif di kisaran 5 persenan ini, bisa berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan IV.
"Dengan demikian, apabila perkiraan ini benar-benar terjadi, maka Indonesia pada bulan Oktober nanti akan secara resmi dinyatakan resesi," kata Piter.
Dia menjelaskan bahwa semua negara berpotensi mengalami resesi. Perbedaannya hanya masalah kedalaman dan kecepatan recovery.
Negara-negara yang bergantung kepada ekspor –kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi sangat tinggi– akan mengalami double hit, sehingga kontraksi ekonomi akan jauh lebih dalam.
Baca Juga: Rizal Ramli Ungkap Hubungannya dengan TNI dan Maunya Gus Dur ke Polisi
"Misalnya, saja Singapura yang mengalami kontraksi ekonomi pada triwulan 2 hingga minus 41 persen," ucapnya.