Adik Pelaku Pengeboman di Konser Ariana Grande Dihukum 55 Tahun Penjara

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 17:16 WIB
Adik Pelaku Pengeboman di Konser Ariana Grande Dihukum 55 Tahun Penjara
Ilustrasi pengeboman. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hashem Abedi, adik laki-laki dari pelaku pengeboman Manchester Arena Salman Abedi, dijatuhi hukuman 55 tahun penjara karena keterlibatannya dalam serangan di konser Ariana Grande yang menewaskan 22 orang pada Mei 2017.

Menyadur CNN pada Jumat (21/8/2020), Hashem Abedi dihukum pada bulan Maret di Old Bailey di London atas 22 tuduhan pembunuhan, satu percobaan pembunuhan, dan satu persekongkolan pengeboman.

Dalam pidatonya, Hakim Jonathan Baker mengatakan dia puas bahwa "terdakwa dan saudaranya sama-sama bersalah atas kematian dan luka-luka yang disebabkan oleh ledakan itu."

Salman Abedi (22), tewas dalam ledakan itu bersama 22 korban dan lebih dari 260 lainnya terluka, beberapa sangat serius, kata Baker.

Baca Juga: Beradegan Seks dengan Binatang, Wanita dan Perekam Ditangkap

"Terdakwa telah dinyatakan bersalah atas 22 dakwaan pembunuhan, hanya ada satu hukuman yang dapat dijatuhkan kepadanya untuk pelanggaran ini dan itu adalah hukuman penjara seumur hidup," kata Baker.

Hashem Abedi, adik laki-laki dari pembom Manchester Arena Salman Abedi.[Twitter/@gmpolice]
Hashem Abedi, adik laki-laki dari pembom Manchester Arena Salman Abedi.[Twitter/@gmpolice]

Tetapi karena terdakwa berusia 20 tahun pada saat melakukan kejahatan, dia terlalu muda untuk dijatuhi hukuman seumur hidup dan akibatnya dijatuhi hukuman minimal 55 tahun di tahanan, jelas Baker dalam putusannya.

"Terdakwa harus memahami dengan jelas masa hukuman minimum yang harus dia jalani adalah 55 tahun. Dia mungkin tidak akan pernah dibebaskan," kata Baker.

Meskipun saudara laki-lakinya yang meledakkan alat itu, Baker mengatakan bahwa Hashem Abedi, sekarang berusia 23 tahun, ikut andil tidak hanya dalam perencanaan namun juga berpartisipasi dalam persiapannya.

Menurut putusan, Abedi membantu sang kakak mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menyiapkan bom. Abedi juga ditemukan membantu saudaranya dalam pembuatan perangkat tersebut, kata Baker.

Baca Juga: 5 Momen Bangsawan Inggris Langgar Aturan dengan Pakaian Kontroversialnya

"Hal ini terlihat dari materi elektronik yang dikumpulkan dengan cermat selama penyelidikan polisi bahwa terdakwa dan saudara laki-lakinya secara integral terlibat dalam pembelian, yang terakhir menggunakan alamat email [email protected] yang artinya, 'Kami datang untuk menyembelih'," kata Baker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI