Suara.com - Lembaga Bantuan Hukum Pers mengecam peretasan laman media nasional Tempo.co pada Jumat (21/8/2020) dini hari. Mereka menganggap hal itu sebagai bentuk pembungkaman pers.
Direktur LBH Pers, Ade Wahyudin, mengatakan peretasan Tempo.co menambah daftar panjang kasus-kasus peretasan yang terjadi akhir - akhir ini terhadap pihak-pihak yang kritis dan tidak takut menyuarakan pendapatnya.
"Kejadian ini adalah sebuah bentuk gangguan nyata serta pembungkaman, khususnya kepada pihak pers dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi dan kontrol sosial," kata Ade Wahyudin dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).
Ade meminta polisi segera mengusut ksus peretasan ini, sebab pers menjadi salah satu elemen yang sangat penting di demokrasi dan hukum.
Baca Juga: Komnas HAM: Usut Tuntas Peretas Laman Tempo.co
"UUD 1945 juga telah menjamin kemerdekaan setiap orang termasuk pers untuk mengolah dan menyampaikan informasi, sehingga segala macam bentuk gangguan dan pembungkaman haruslah ditindak tegas," tegasnya.
LBH Pers menilai peretasan Tempo.co berpotensi melanggar Undang - Undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers (UU Pers) pasal 18 ayat (1) telah menegaskan bahwa setiap orang yang menghalangi dan menghalangi kemerdekaan pers maka diancam dengan pidana penjara maksimal 2 tahun atau denda 500 juta rupiah.
LBH Pers meminta masyarakat yang merasa dirugikan dengan pemberitaan media, agar menggunakan mekanisme hak jawab atau pengaduan langsung ke Dewan Pers sesuai dengan UU Pers.
Kronologi peretasan Tempo.co:
00.00 WIB
Baca Juga: Ini 4 Langkah Mengatasi dan Menghindari Peretasan
Laman Tempo.co tidak bisa diakses dengan layar putih bertuliskan 403 forbidden.