Turun Tangan Tindak Polisi Pemalak Turis, Mabes Polri: Kami Tak Tolerir!

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 14:14 WIB
Turun Tangan Tindak Polisi Pemalak Turis, Mabes Polri: Kami Tak Tolerir!
Viral oknum polisi peras turis asal Jepang (tangkapan layar akun instagram @info.makassar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mabes Polri turun tangan terkait video viral anggota polisi yang memalak turis asal Jepang di Jembrana, Bali.

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengklaim pihaknya tidak memberi toleransi bagi setiap anggotanya yang melakukan tindakan yang mencoreng institusi, termasuk melakukan pungutan liar berkedok operasi kepolisian yang viral di media sosial.

Argo mengakui bahwa kejadian tersebut memang benar. Namun, terjadi di pertengahan tahun 2019.

Menurut Argo, anggota polisi tersebut telah mendapatkan sanksi internal.

Baca Juga: Dua Polisi Bali Peras Turis Jepang Rp1 Juta Saat Menilang Akui Kejadian

"Polri sudah mengambil tindakan tegas terhadap oknum Polri tersebut," kata Argo.

Argo menegaskan bahwa tindakan oknum tersebut tidak dibenarkan dan Polri meminta maaf kepada masyarakat jika masih ada tindakan oknum kepolisian seperti yang terjadi di Jembrana, Bali.

Argo pun meminta agar masyarakat tidak perlu takut ataupun ragu untuk melaporkan jika menemukan oknum polisi seperti yang terjadi di Jembrana.

"Masyarakat silakan melaporkan manakala ada tindakan oknum seperti di Jembrana," tutur Argo.

Sebelumnya, Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa menjelaskan bahwa oknum polisi tersebut merupakan anggota Polsek Pekutatan yang tengah melakukan razia di jalur Denpsar-Gilimanuk wilayah Pekutatan, Jembrana.

Baca Juga: Cerita Lengkap Polisi Bali Palak Turis Jepang Rp 1 Juta, Bikin Malu

Pihaknya secara rutin menggelar razia di jalan utama tersebut karena Jembrana termasuk perlintasan barang atau orang dari Jawa ke Bali. Namun, sayangnya ada oknum polisi tidak bertanggung jawab yang memanfaatkannya.

Tak lama setelah viral di media sosial, Polres Jembrana pun menyelidiki kasus tersebut.

Polres Jembrana, kata Gede, telah memutasi dua polisi dari Polsek Pekutatan ke Polres untuk keperluan pemeriksaan. Keduanya berpangkat aipda dan bripka.

"Langsung tadi pagi saya dapat informasi, saya perintahkan Kasi Propam panggil. Yang bersangkutan saat ini saya sudah mutasi dari polsek ke polres dalam rangka pemeriksaan," kata Gede Adi Wibawa.

Menurut Kapolres, kedua anggota itu mengakui perbuatannya.

Saat ini polisi masih mendalami penggunaan uang Rp900 ribu yang diminta oknum tersebut dari turis Jepang itu.

Propam Polres Jembrana juga mendalami peran dari masing-masing oknum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI