Minuman yang diberi nama Covid-Organics ini telah beredar di seantero Madagaskar dan dijual ke beberapa negara lain, terutama Afrika.
Akademi Medis Nasional Madagaskar juga meragukan khasiat minuman artemisia ini. Mereka bahkan khawatir, tonik herbal Covid-Organics ini berpotensi merusak kesehatan.
Presiden Rajoelina langsung menepis itu semua. Ia berkata, kritik pada tonik kebanggannya itu adalah bukti sikap Barat yang merendahkan Afrika.
"Jika itu adalah negara Eropa yang benar-benar menemukan obat ini, apakah akan ada banyak keraguan? Saya kira tidak," katanya kepada saluran berita Prancis, France 24.
Baca Juga: Istrinya Dirawat karena Covid-19, Pria Ini Kirim Bunga ke RS Setiap Hari
Sejauh ini, Madagaskar telah mencatatkan lebih dari 14.000 infeksi virus corona dengan 177 kematian.