Influencer Diguyur Miliaran Rupiah, PKS: Pemerintah Cuma Pentingkan Citra

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 12:38 WIB
Influencer Diguyur Miliaran Rupiah, PKS: Pemerintah Cuma Pentingkan Citra
[Suara.com/Iqbal Asaputro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mulyanto geram dengan penggelontoran dana besar dari pemerintah yang sengaja menggandeng influencer untuk mempromosikan kebijakan-kebijakan.

Mulyanto lantas membandingkan anggaran untuk para influencer tersebut dengan anggaran untuk lembaga riset dalam menyiapkan Vaksin Covid-19 yang hanya berkisar Rp5 miliar.

Padahal, lanjut dia, sisi kesehatan harus lebih diprioritaskan ketimbang pencitraan pemerintah yang disampaikan melalui influencer.

"Pemerintah terkesan lebih mementingkan citra daripada kesehatan dan keselamatan rakyat," kata Mulyanto dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).

Baca Juga: Pemerintah Sewa Influencer, Said Didu: Uang Rakyat untuk Serang Rakyat

Mulyanto memandang pemerintah keliru apabila memberikan anggaran lebih kepada influencer, sementara di sisi lain anggaran untuk mendorong terciptanya vaksin dalam negeri tidak sebanding.

"Ketimpangan alokasi anggaran ini sangat tidak wajar dari segi kepentingannya. Saat ini orang lebih butuh vaksin hasil riset para peneliti daripada celoteh para influencer," ujar Mulyanto.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan anggaran miliran rupiah bahkan mencapai triliun yang digelontorkan pemerintah untuk menggaet influencer dalam mempromosikan kebijakan-kebijakannya.

Terkait itu, ICW menilai Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak percaya dengan programnya sendiri.

Beragam data belanja anggaran untuk pengadaan aktivitas barang dan jasa (PBJ) dan pelibatan influencer ditemukan ICW melalui situs LPSE kementerian, lembaga pemerintah non kementerian.

Baca Juga: Ketua YLBHI: Buzeer dan Influencer Bersuara Karena Pesanan

Hingga 2020, pemerintah telah menggelontorkan Rp 1,29 triliun untuk belanja terkait aktivitas digital.

Aktivitas digital yang dimaksud ialah pengadaan melalui media sosial, YouTube, maupun menggandeng influencer.

"Jika ditelusuri berdasarkan kata kunci, ditemukan bahwa aktivitas digital banyak dilakukan melalui media sosial," kata Peneliti ICW Egi Primayogha dalam diskusi ICW bertajuk "Aktivitas Digital Pemerintah: Berapa Miliar Anggaran Influencer?", Kamis (20/8/2020).

Sementara, untuk menggandeng influencer pemerintah telah menggelontorkan Rp 90,45 miliar.

Menurut Egi, besarnya anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk sosialisasi program dengan menggandeng influencer menjadi bentuk ketidakpercayaan Jokowi.

"Jokowi tak percaya diri dengan program-programnya hingga harus gelontorkan anggaran untuk influencer," ujarnya.

Egi juga menganggap penggandengan influencer itu hanya membiasakan pemerintah menggunakan jalan pintas. Sebab, jasa influencer digunakan pemerintah untuk mempengaruhi opini publik dalam melancarkan kebijakan publik yang dibuat.

"Tidak sehat dalam demokrasi karena mengaburkan substansi kebijakan yang tengah disusun dan tertutupnya percakapan publik," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI