Media Asing: Tertinggal dari Negara Lain, Indonesia Gagal Tangani Covid-19

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 11:56 WIB
Media Asing: Tertinggal dari Negara Lain, Indonesia Gagal Tangani Covid-19
[Al Jazeera]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kekebalan kelompok menggambarkan skenario di mana sebagian besar populasi tertular virus dan kemudian kekebalan yang meluas menghentikan penyebaran penyakit.

Juru bicara pemerintah Wiku Adisasmito tidak menanggapi pertanyaan rinci dari Reuters.

Ia mengatakan, angka penularan merupakan "Peringatan bagi Indonesia untuk terus meningkatkan upaya penanganannya", dan kasus positif perkapita di Indonesia lebih rendah dari kebanyakan negara.

Kantor Presiden Joko Widodo tidak menanggapi pertanyaan yang dikirim oleh Reuters. Yang pasti, 144.945 infeksi yang dikonfirmasi di Indonesia dari populasi 270 juta jauh lebih sedikit daripada jutaan yang dilaporkan di Amerika Serikat, Brasil, dan India, dan di bawah negara tetangga Filipina, yang memiliki kurang dari setengah populasi Indonesia.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Baru India Terbanyak di Dunia

Tetapi skala sebenarnya dari wabah di Indonesia mungkin masih tersembunyi: India dan Filipina menguji empat kali lebih banyak per kapita, sementara AS menguji 30 kali lebih banyak.

Statistik dari Our World in Data, sebuah proyek penelitian nirlaba yang berbasis di Universitas Oxford, menunjukkan Indonesia berada di peringkat ke-83 dari 86 negara yang disurvei untuk keseluruhan tes per kapita.

"Kekhawatiran kami belum mencapai puncak, puncaknya bisa datang sekitar Oktober dan mungkin belum selesai tahun ini," kata Iwan Ariawan, ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia.

"Saat ini, kami tidak bisa mengatakan itu terkendali." tegasnya.

Pegawai PN Sidoarjo saat rapid Test. [Dok. PN Sidoarjo]
Pegawai PN Sidoarjo saat rapid Test. [Dok. PN Sidoarjo]

Omong kosong

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien Disarankan Tetap Rutin Kontrol ke Dokter

Pada awal pandemi, pemerintah Indonesia terkesan lambat menanggapi dan enggan mengungkapkan apa yang diketahuinya kepada publik, menurut lebih dari 20 pejabat pemerintah, manajer laboratorium uji, dan pakar kesehatan masyarakat yang berbicara kepada Reuters.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI