Suara.com - Indonesia disebut gagal menangani pandemi covid-19 dan terus berada di gelombang pertama, ketika negara lain sudah mengalami gelombang kedua serangan virus tersebut.
Disadur dari Al Jazeera, Jumat (21/8/2020), pemerintahan Indonesia dianggap masih belum berhasil menangani pandemi covid-19, karena jumlah kasus positif masih terus bertambah.
Indonesia juga disebut sebagai salah satu negara dengan pendekatan yang tidak ilmiah ketika menangani virus corona.
Al Jazeera dalam artikel berjudul Endless first wave: How Indonesia failed to control coronavirus, yang terbit Kamis (20/8/2020), menuliskan, "Baru minggu lalu, Luhut Pandjaitan, menteri kelautan Indonesia dan orang kepercayaan dekat presiden, menyebut jus manggis herbal sebagai obat virus corona."
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kasus Baru India Terbanyak di Dunia
"Usulan terbaru dari rangkaian pengobatan ortodoks yang dikemukakan anggota kabinet Joko Widodo selama enam bulan terakhir adalah mulai dari doa, nasi yang dibungkus daun pisang, hingga kalung kayu putih."
"Solusi tersebut mencerminkan pendekatan tidak ilmiah untuk memerangi virus corona di negara terpadat keempat di dunia, di mana tingkat pengujiannya termasuk yang terendah di dunia, pelacakan kontak minimal, dan pihak berwenang telah menolak penguncian bahkan ketika infeksi meningkat."
Indonesia masih dianggap tidak mampu menunjukkan tanda-tanda mengendalikan penyebaran virus corona.
Penyebaran infeksi tercepat di Asia Timur, dengan 17 persen orang dinyatakan positif, meningkat hampir 25 persen di luar ibukota Jakarta.
Angka di atas 5 persen berarti wabah tidak terkendali, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Pasien Disarankan Tetap Rutin Kontrol ke Dokter
"Virus ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Yang kita lakukan pada dasarnya adalah kekebalan komunitas," kata Prijo Sidipratomo, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pengembangan Veteran Nasional di Jakarta. "Jadi, kita harus menggali banyak sekali kuburan."