Anies Sebut Penambahan Jumlah Pasien Corona Bukan Kabar Buruk

Jum'at, 21 Agustus 2020 | 02:05 WIB
Anies Sebut Penambahan Jumlah Pasien Corona Bukan Kabar Buruk
Gubernur Anies Baswedan menjelaskan soal penambahan jumlah kasus virus corona di Jakarta. (Youtube/IndonesiaLawyersClub)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai penambahan pasien virus corona bukan kabar butuk. Melainkan sesuatu yang menggembirakan.

Anies meminta persepsi masyarakat Jakarta dalam melihat kasus COVID-19 perlu ditata ulang. Dengan penemuan kasus baru, maka bisa dilakukan isolasi sehingga risiko penularan wabah semakin kecil.

"Kita bangun kesadaran sama-sama. Sering kali kalau dengar ditemukan kasus positif, diasosiasikan sebagai kabar buruk," kata Anies di Jakarta, Kamis (20/8/2020).

Sesungguhnya kalau ditemukan kasus positif dalam kondisi wabah artinya kabar baik.

Baca Juga: Dikritik BPOM, Unair Siap Sempurnakan Uji Klinis Obat Covid-19

"Karena kalau tidak ditemukan, mereka bepergian ke mana-mana menularkan wabah," katanya.

Sejauh ini, Anies mengklaim pihaknya gencar melakukan pelacakan kasus COVID-19 dengan menyasar 40 ribu penduduk Jakarta per pekan.

Jumlah yang disasar di atas standar yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga tidak heran jika kasus harian di Jakarta meningkat tajam.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan apabila pelacakan terhadap warga pengidap penyakit menular itu dilakukan sekadarnya saja, maka akan berimbas fatal.

Apalagi saat ini sebagian besar kasus baru yang ditemukan adalah orang tanpa gejala.

Baca Juga: Penularan Virus Corona di Pesawat Relatif Kecil, Tapi Masih Memungkinkan

"Karena dikejar, maka ketemu. Karena ketemu, angka positif jadi tinggi. Kalau mereka tidak ketemu sedang berkeliling tanpa sadar karena 2/3 tidak bergejala. Tapi kalau ketemu dengan orang tua, ketemu dengan orang yang punya penyakit bawaan, tertular, maka efeknya fatal," katanya.

Anies mengaku senang dengan tingkat kematian corona di Jakarta yang saat ini tercatat sebesar 3,6 persen.

Presentase kematian itu lebih rendah dari seluruh wilayah di Indonesia yang terimbas pandemi yang bermula dari Wuhan (China) itu.

"Alhamdulillah atas izin Allah, dengan ikhtiar itu, maka di Jakarta ini tingkat fatalitasnya separuh dari tempat-tempat lain yang mengalami wabah seperti Jakarta," katanya.

Tingkat fatalitas kata sopan dari tingkat kematian. Dalam bahasa sopannya fatalitas, ini tingkat kematian. "Karena ini bukan statistik, ini manusia, ini saudara kita," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI