PBB: Setidaknya 55 Migran Tewas di Lepas Pantai Afrika Utara Pekan Ini

Kamis, 20 Agustus 2020 | 20:18 WIB
PBB: Setidaknya 55 Migran Tewas di Lepas Pantai Afrika Utara Pekan Ini
Penyelamatan migran di lepas pantai oleh LSM Prancis. SOS Mediterranee, pada 25 Juni 2020 (AFP/Shahzad Abdul)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Krisis migrasi terjadi di lepas pantai Afrika utara ditandai dengan dua tragedi terpisah sepanjang pekan ini yang menewaskan sedikitnya 55 orang.

Menyadur The Guardian, Kamis (20/8/2020), tewasnya puluhan migran disebabkan oleh kecelakaan kapal yang terjadi di lepas pantai Libya dan Kepulauan Canary.

PBB pada Rabu (19/8) malam mengatakan sebuah kapal karam di lepas pantai Libya akibat mesin meledak, menewaskan 45 orang, termasuk lima anak-anak.

Sementara pihak berwenang Spanyol menyatakan mayat sepuluh migran telah ditemukan di kapal yang setengah karam di dekat Kepulauan Canary, dalam bencana terbaru yang terjadi di rute migrasi alternatif menuju Eropa.

Baca Juga: Amerika Serikat dan Rusia Siap Hadiri Undangan PBB Bahas Suriah

Badan PBB untuk pengungsi dan migrasi menyebut 37 orang dievakuasi oleh nelayan setempat setelah kapal mereka karam di dekat kota pesisir Libya Zwara pada Senin (17/8).

Anggota palang merah saat ikut mengevakuasi sejumlah migran yang sebagian besar adalah anak muda di lepas pantai Spanyol. (AFP)
Anggota palang merah saat ikut mengevakuasi sejumlah migran yang sebagian besar adalah anak muda di lepas pantai Spanyol. (AFP)

Para penyintas yang kebanyakan berasal dari Senegal, Mali, Chad, dan Ghana, dibawa ke daratan dan kini telah ditahan oleh otoritas berwenang setempat.

Bencana tersebut menjadikan jumlah korban tewas di rute migrasi itu sepanjang 2020 menjadi 302 orang. Kendati demikian, PBB menyebut tidak menutup jumlahnya bisa lebih tinggi.

Libya yang tengah dilanda perang merupakan rute utama bagi para migran yang ingin mencapai Eropa yang telah menampung sekitar 654.000 migran.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, ratusan migran telah dilarang masuk ke Eropa. Mereka dihentikan di laut dan dikembalikan ke Libya.

Baca Juga: Cerita Erick Thohir Pernah Direndahkan saat Jadi Pekerja Migran

" Ada kebutuhan mendesak untuk memperkuat kapasitas pencarian dan penyelamatan saat ini guna menanggapi panggilan darurat," ujar PBB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI