Suara.com - Beberapa waktu yang lalu, akun Twitter @drpriono milik pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono dibajak dan diisi dengan konten mesum.
Pandu Riono merupakan ahli wabah yang selama ini sering mengkritisi kebijakan pemerintah menyangkut penanganan Covid-19.
Peretasan terhadap akun dokter Pandu Riono menarik perhatian banyak kalangan karena menjadi semacam simbol betapa orang yang kritis di negeri ini dalam posisi rawan.
Bukan kali ini saja tokoh-tokoh yang sering melontarkan kritik pernah mengalami hal yang sama dengan Pandu Riono.
Baca Juga: Bikin Publik Geger, Epidemiolog: Polisi Harus Tindak Anji dan Hadi Pranoto!
Kolumnis Goenawan Mohamad melalui akun Twitter @gm_gm menyesalkan perbuatan tersebut. Dia menyebut perbuatan tersebut sebagai permainan kotor.
"Akun Twitter Dr. Pandu Riono, pakar epidemologi dibajak dan diisi dengan cerita mesum. Diketahui Pandu berani mempertanyakan kualitas obat Covid-19 yang dihasilkan tim Unair + TNI-AD + BIN. Sangat disesalkan, soal yang menyangkut keselamatan rakyat banyak ini jadi permainan kotor," katan GM dalam Twitter sebagaimana yang dikutip Suara.com.
Pernyataan lebih keras atas pembajakan terhadap akun media sosial milik ilmuwan tersebut disampaikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman melalui akun Twitter @msi_sohibuliman. Dia menyebut hal itu sebagai sebuah bencana dan perbuatan tidak beradab.
"Penguasa yang kecanduan mencap orang-orang yang kritis sebagai lawan politik (bukan mitra demokrasi) maka ilmuwan kritis pun dianggap lawan, lalu dijatuhkan reputasinya dengan cara-cara tidak beradab. Ini bencana. Semoga kita semua mau dan bisa menyetop keterlanjuran ini," kata Sohibul.
Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon telah membaca pandangan-pandangan Pandu Riono yang disampaikan lewat media sosial dan menyebutnya sebagai penyeimbang opini.
Baca Juga: Pakar soal Hadi Pranoto: Menteri Aja Bicara Kalung Anticorona, Gimana Coba?
Pendapat-pendapat Pandu Riono, menurut Jansen, didasarkan pada kepakaran dan sangat dibutuhkan sekarang ini.