Sudah Punya Partai Jadi Alasan Fahri Hamzah Tidak Ikut KAMI

Kamis, 20 Agustus 2020 | 16:15 WIB
Sudah Punya Partai Jadi Alasan Fahri Hamzah Tidak Ikut KAMI
Fahri Hamzah di ILC. (Youtube/IndonesiaLawyersClub)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Saya ini pengkritik semua pemerintah, saya mengkritik Pak SBY dua periode, mengkritik Pak Jokowi juga tapi kalau kita tahu apa sih sebenarnya itu," kata Fahri.

Ia menyoroti sistem feodalisme yang semakin mengkhawatirkan bangsa Indonesia.

"Memang feodalisme di negara kita itu dahsyat sekali kalau orang sudah memiliki banyak uang, banyak kekuasaan, itu yang menggerogoti di sekitarnya, membuatnya tidak rasional," ungkap politisi 48 tahun itu.

Pria kelahiran Sumbawa itu lantas menyentil soal simbol kegagahan yang sering ditampilkan untuk menunjukkan citra.

Baca Juga: Buat yang Kontra KAMI Disuruh Sadar Ini Bukan Korut atau China yang Komunis

"Kan kekuasaan seperti itu, membangun mitos kebesarannya maka dia pakai mahkota, baju kebesaran, kegagahan supaya orang takut, supaya orang menjaga jarak," singgung Fahri.

Penggunaan simbol itu ia nilai masih terjadi dan dilakukan oleh pemerintah termasuk Presiden Joko Widodo.

"Dan itu masih terjadi, saya tidak mau menilai misalnya Pak Jokowi kan pengen mencopot ornamen itu karena dalam dua kali ini tarungnya dengan Pak Prabowo yang sekarang sudah dalam pemerintahan. Dia coba copot itu bintang-bintang dia. Pakai baju putih, dia coba pakai celana jeans dia pakai sepatu sneakers, dia coba sederhana penampilan," tutur Fahri.

Namun, Fahri menganggap bahwa simbol-simbol tersebut tidak cukup menutup sistem pemerintahan yang disebutnya sebagai feodalisme.

"Tapi apakah feodalisme hilang? Tidak, feodalisme tidak hilang. Mereka masih ada di sana. Dan itu yang membuat Jokowi menjadi tidak wajar, itu yang membuat kekuasaan itu berjarak dengan kaum intelektual. Orang-orang itu bekerja untuk mencoba menyapu pikiran-pikiran yang berbeda karena feodalisme di sekitar kekuasaan itu," kata Fahri memungkasi.

Baca Juga: Dubes Palestina Hadir di Acara KAMI, Din Syamsuddin: Ada Kesalahpahaman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI