Karena tak ada orang lain yang bisa menyelesaikan tahap akhir melahirkan itu, Pingol turut membantu sang ibu memotong tali pusar anaknya.
Pingol juga memastikan seluruh plasenta bisa dikeluarkan dari rahim perempuan tunawisma itu.
Perawat itu mengaku hampir satu dekade tidak pernah lagi membantu persalinan. Kali terakhir dia melakukannya adalah saat magang di Far Eastern University di Manila.
Saat itu Pingol harus berhenti sejenak dari pekerjaanya. Dia sempat mengidap leukimia pada 2013 dan harus beristirahat untuk memulihkan sistem kekebalannya.
Baca Juga: Gempa di Filipina Menewaskan Satu Orang dan Rusak Pusat Karantina Covid-19
Namun, ketika tugas memanggil, Pingol mengaku bakal tetap siap sedia membantu sebisa kemampuannya.
“Kami berjanji untuk menjadi orang Samaria yang baik," kata Pingol.
"Dimanapun Anda berada, bahkan ketika Anda berada di luar pekerjaan, ketika ada yang membutuhkan Anda, atas nama kemanusiaan Anda harus membantu karena Anda adalah seorang perawat.”
Perempuan tunawisma dan bayinya segera dibawa ke rumah sakit usai melahirkan di tempat tak biasa itu. Keduanya dilaporkan CNN Filipina dalam keadaan baik.
Baca Juga: 5 Momen Dian Pelangi Melahirkan, Bayinya Super Gemesin