Media Asing Soroti Kegagapan Pemerintah Indonesia Tangani Covid-19

Kamis, 20 Agustus 2020 | 14:37 WIB
Media Asing Soroti Kegagapan Pemerintah Indonesia Tangani Covid-19
Petugas menyiapkan liang lahat untuk jenazah kasus COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia dianggap gagap menangani pandemi virus Corona. Presiden Joko Widodo dan menterinya dinilai gagal mengendalikan penyebaran infeksi.

Setidaknya hal itulah yang dilaporkan media asing, dalam hal ini Reuters sebagaimana disadur dari Channel News Asia (CNA), Kamis (20/8/2020).

Indonesia dianggap kurang responsif dalam menangani virus Corona sejak kali pertama mewabah di Wuhan, China pada Desember tahun lalu.

Berbagai kebijakan dan tingkah polah para pejabat negara saat awal munculnya wabah, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dianggap tak ilmiah.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Brasil Klaim Penyebaran Virus Corona Melambat

Luhut sempat mengatakan jamu dari jus manggis dapat digunakan sebagai obat virus Corona.

Beberapa bulan sebelumnya, para pejabat berseloroh bahwa virus Corona tak akan masuk Indonesia karena birokrasi yang berbelit.

Serangkaian solusi lain juga diajukan oleh para pembantu Presiden Jokowi dalam enam bulan terakhir. Termasuk melantunkan doa, hingga kalung eucalyptus.

“Virus ini sudah menyebar ke seluruh Indonesia. Yang (negara) kami lakukan pada dasarnya adalah herd immunity," kata Prijo Sidipratomo, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

"Jadi (langkah ini membuat--Red) kita harus menggali banyak, banyak sekali kuburan," tambahnya.

Baca Juga: Gelar Tur Stand Up Comedy, Pandji Pragiwaksono Pakai Protokol COVID-19

Herd Immunity adalah skenario di mana sebagian besar populasi tertular virus dan kemudian kekebalan yang meluas menghentikan penyebaran penyakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI