Banjir di Situs Warisan Dunia Berusia 1.200 Tahun, 100.000 Orang Dievakuasi

Kamis, 20 Agustus 2020 | 09:52 WIB
Banjir di Situs Warisan Dunia Berusia 1.200 Tahun, 100.000 Orang Dievakuasi
Banjir di Situs Warisan Dunia Berusia 1.200 Tahun, 100.000 Orang Dievakuasi (Twitter/ChinaDaily)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari 100.000 orang telah dievakuasi dari kawasan dekat situs warisan dunia berusia 1.200 tahun, Leshan Giant Buddha, selepas banjir melanda daerah sungai Yangtze di China.

Menyadur Al Jazeera, air banjir mencapai hingga jari-jari kaki patung Budha setinggi 71 meter yang terletak di provinsi Sichuan, untuk pertama kalinya sejak 1949 silam.

Kawasan Sichuan yang terletak di sepanjang Yatze, menaikkan statusnya dari darurat ke tingkat maksimum pada Selasa (18/8), merespon putaran baru curah hujan yang deras.

Komisi Sumber Daya Air Yangtze, badan pemerintah yang mengawasi sungai, mengumumkan peringatan darurat pada Selasa (18/8) malam, mengatakan air di beberapa pos pemantauan diperkirakan melebihi maksimal banjir, di atas lima meter atau 16,4 kaki.

Baca Juga: Nyaris Tanpa Cela, Aksi Seorang Bapak Main TikTok Bikin Warganet Terkejut

Kementerian Sumber Daya Air memperkirakan peningkatan air di Proyek Tiga Ngarai, fasilitas pembangkit listrik tenaga air yang dirancang sebagian untuk mengatasi banjir di Yangtze, akan mencapai 74.000 meter kubik per detik pada Rabu (18/8).

Debit air ini akan menjadi peningkatan tertinggi sejak fasilitas ini dibangun.

Proyek ini membatasi jumlah air yang mengalir ke hilir dengan mengalihkan ke waduk, yang 10 meter lebih tinggi dari tingkat peringatan resminya selama lebih dari satu bulan.

Kementerian mengatakann fasilitas itu terpaksa menaikkan volume debit ait pada Selasa (18/8) untuk mengurangi tekanan pengendalian banjir.

Pihak berwenang telah bersusah payah untuk menunjukkan bendungan raksasa yang dibangun di sepanjang hulu Yangtze telah melindungi wilayah itu dari banjit terburuk tahun ini, meski para kritikus mengatakan hal itu mungkin malah memperburuk keadaan.

Baca Juga: Kepala Hantam Aspal Usai Tersandung Tali Pengikat Anjing, Pria Tua Tewas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI