Anak yang Sekolah PAUD, Nilainya Lebih Tinggi daripada Mereka yang Tidak

Kamis, 20 Agustus 2020 | 09:52 WIB
Anak yang Sekolah PAUD, Nilainya Lebih Tinggi daripada Mereka yang Tidak
Rudy Chen, CEO Asuransi Astra membagikan tali asih kepada murid-murid PAUD Terpadu Perwari Trisula, Medan [Suara.com/ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setiap orangtua ingin agar anaknya pandai, mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan lancar, dan kelak bisa mencapai cita-cita yang diharapkannya.

Untuk bisa mencapai hal tersebut, anak sebaiknya memulai pendidikannya dari level paling awal, yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan ini akan menjadi landasan bagi si Kecil dalam membangun kemampuan dasar yang diperlukan untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Saat ini, masih banyak orangtua yang belum memahami bahwa mendaftarkan anak di PAUD bukan sesuatu yang penting dan urgent untuk dilakukan.

Menurut Programme for International Student Assessment (PISA), ketika anak menginjakan kaki pertamanya di dunia pendidikan lewat PAUD, maka anak dapat bertumbuh kembang secara holistik dan siap untuk bersekolah. Dampak jangka panjang bagi anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini atau PAUD, nilainya lebih tinggi 57 poin, yaitu di atas rata-rata internasional yang 42 poin .

Baca Juga: Kemendikbud Sosialisasikan Pelaksanaan Belajar Dari Rumah

PISA sendiri merupakan sistem ujian yang diinisasi oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).

Penelitian terkait anak yang sekolah di PAUD tak berhenti sampai di sini. Menurut Center on the Developing Child, Harvard University, sekolah di PAUD merupakan kesempatan yang tak kembali.

Pada masa usia dini, perkembangan otak berada di rentang yang paling pesat, dimana jutaan koneksi saraf terbentuk. Momen ini disebut sebagai periode emas. Selepas periode emas, pembentukan koneksi saraf menurun untuk membentuk sirkuit otak yang efisien.

Pada 2017, Bank Dunia juga mengeluarkan hasil surveinya terkait anak yang belajar di PAUD. Menurut Bank Dunia, anak dari keluarga kurang mampu yang masuk PAUD memiliki peningkatan capaian perkembangan kognitif, bahasa dan emosional yang lebih tinggi daripada anak yang berasal dari dari keluarga mampu yang pernah berpartisipasi di PAUD.

Begini Cara Belajar di PAUD
Untuk menunjang pembelajaran di PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyediakan berbagai bahan dalam bentuk
ragam paket belajar, agar anak dapat mencapai capaian perkembangan yang dituju selama 1 semester.

Baca Juga: Khawatir Ada Klaster Covid-19 di Sekolah, Begini Klarifikasi Kemendikbud

Kegiatan yang dilakukan dapat berupa:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI