Suara.com - Seorang gadis di India yang tewas bunuh diri membuat keluarga, teman, kepolisian terkejut karena meninggalkan sebuah catatan 18 halaman yang untuk Perdana Menteri Narendra Modi.
Menyadur Gulf News, remaja berusia 16 tahun ini mengakhiri nyawanya dengan menembak diri sendiri pada malam Hari Kemerdekaan, Jumat (14/8).
Dalam catatannya, gadis asal Uttar Pradesh ini menyuarakan keprihatinan atas masalah seperti polusi, korupsi, dan penebangan pohon.
Catatan bunuh diri ditemukan pada Selasa (18/8), di mana ia menuliskan soal keinginannya untuk bertemu Modi guna mendiskusikan permasalahan-permasalahan tersebut.
Baca Juga: Halau Serang Hewan Liar, Warga di India Beramai-ramai Tanam Cabai Rawit
Dia mendesak Modi untuk mengekang pertumbuhan populasi, menerapkan larangan petasan selama Diwali dan perwarna berbasis bahan kimia pada Holi.
Di lembaran surat tersebut, juga tersemat keluh kesah dirinya yang terusik dengan permsalahan yang dihadapi para lansia.
"Saya tidak ingin tinggal di tempat di mana anak-anak mengirim orang tuanya ke panti jompo," ujarnya dalam catatan.
Keluarga si gadis menyebut akan memastikan surat itu sampai ke tangan perdana menteri. Mereka telah memberitahu pihak pemerintah.
"Surat bunuh diri itu adalah keinginan terakhir putri saya. Kami ingin surat itu sampai ke perdana menteri," ujar ayah gadis.
Baca Juga: Agar Menantunya Kembali, Perempuan Ini Rela Lakukan Ritual Potong Lidah
Perempuan yang merupakan anak dari seorang petani ini merupakan siswa dari sekolah swasta di Babrala.