Suara.com - Jenazah COVID-19 direbut paksa keluarga di Rumah Sakit Budi Kemulaiaan Batam. Hal itu terungkap dalam unggahan video viral yang menampilkan sejumlah orang yang membawa jenazah dari RS Budi Kemuliaan.
Dikabarkan pihak keluarga nekat membawa pulang jenazah, kendati pihak rumah sakit menyatakan positif Covid-19.
Beberapa orang kemudian mengambil jenazah dan menjemputnya dengan keranda yang sudah disiapkan.
Jenazah itu kemudian dibawa ke ambulans berwarna kuning BP 7144 BI yang sudah disiapkan pihak keluarga.
Baca Juga: Pencium Jenazah Corona di Malang Jadi Tersangka, Kena Pasal Berlapis
Pihak medis yang tampak mengenakan APD pun tidak bisa berbuat banyak. Beberapa orang kemudian berterima kasih ke pihak rumah sakit.
"Oke ya bang," ucap salah seorang pembawa keranda setelah memasukkan ke ambulans.
Mereka pun kemudian pamit ke salah seorang dokter.
"Makasih ya pak ya," ucap salah seorang diantaranya, ditimpali seseorang lainnya, "Semoga sukses (rumah sakit) Budi Kemuliaan," timpal salah seorang pejemput.
Sebelumnya dikabarkan sempat terjadi perdebatan saat mereka akan menjemput jenazah.
Baca Juga: Surabaya Gratiskan Biaya Pemakaman, Syaratnya Jenazah Positif Corona
"Mohon maaf ya kalau ada salah-salah kata," ungkap seorang lainnya kepada seorang dokter.
Bahkan salah seorang berpakain kemeja batik sempat bercanda dengan dokter RSBK.
"Makasih ya pak, saya sebetulnya covid juga, makanya saya pakai ini," ujar pria tersebut sambil melihatkan face shield yang ia kenakan.
Direktur RS Budi Kemuliaan Batam, Dr Anjari benarkan adanya penjemputan paksa pasien covid-19 oleh keluarga di RSBK, Selasa (18/8/2020) malam kemarin.
“Kejadiannya Selasa sekitar jam 10 malam,” ujarnya, Rabu (19/8/2020).
Dia juga membenarkan bahwa pasien yang dijemput paksa tersebut, adalah pasien positif Covid-19. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang telah dilakukan sebelumnya.
Namun hasilnya baru mereka dapatkan setelah jenazah dibawa paksa dari rumah sakit.
"Kami sudah berusaha membujuk agar warga dan keluarga bersabar. Tapi kita dari rumah sakit juga tidak menginginkan adanya kesalapahaman. Karena tadi malam warga yang datang banyak sekali," kata Anjari.
Disebutkan Anjari, salah seorang dokter mereka sedang dimintai keterangan di Polresta Barelang.
“Coba (tanyakan) ke dokter Gilang aja ya, dia sepertinya lagi di Polresta untuk buat laporan,” ucapnya.