Rizal Ramli setuju dengan pendapat Mayor Jenderal (purnawiran) Deddy Setiabudiman bahwa masalah Indonesia hari ini bukan ancaman militer, melainkan non militer.
Dia menyinggung peran serta buzzer dalam memperburuk keadaan.
"Apa itu, masalah-masalah ekonomi yang susah sekali, masalah pengangguran, kemudian masalah kebangsaan. Karena beberapa tahun terakhir ini kita dipecah terus oleh buzzer, influencer, diadu bangsa kita," katanya.
"Buzzer ini fungsinya dia memuja-muja yang bayar dia kayak dewa, lawan-lawannya yang berbeda pendapat dihancurkan," katanya.
Baca Juga: Rizal Ramli Ungkap Cara Tangani Krisis, Gus Dur Pernah Dibujuk Lakukan Ini
Rizal Ramli juga menyinggung penegakan hukum yang terkesan diskriminatif.
"Hukum tidak adil. Kalau ada yang bandel-bandel, kritik sedikit, apalagi yang terkait dengan Islam pasti ditangkap," kata Rizal Ramli.
"Tapi kalau yang lain dilepasin. Ini nih tidak benar. Karena kita ngaku Pancasila. Tidak boleh kita mendiskriminasi agama apapun, kalau ada yang melakukan kejahatan, hoaks atau apa, ya tangkap," dia menambahkan.
Menurut dia persoalan penegakan hukum tersebut perlu dibenahi. Rizal Ramli kembali memuji para purnawirawan yang menamakan diri Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa yang hari ini menyambanginya.
"Saya sangat gembira walau sudah purnawirawan, luar biasa semangatnya. Mereka ingin perjuangan supaya Indonesia berubah lebih adil, lebih makmur, ada jalannya kok," katanya.
Baca Juga: Kisah Megawati Pernah Berlindung di Kapal Perang Selama Dua Minggu
"Saya bangga dengan kawan-kawan TNI purnawirawan. Hatinya, jiwanya, masih untuk rakyat dan Indonesia. Ini banyak sekali kawan-kawan total ada 400-an yang bergabung ingin membuat Indonesia lebih hebat. Insya Allah itu akan terwujud dengan waktu tidak terlalu lama," Rizal Ramli menambahkan.