Suara.com - Hari ini, kantor mantan menteri koordinator perekonomian era Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli, disambangi sejumlah purnawirawan TNI dan Polri.
Mereka mengutarakan keresahan mengenai keadaan negara belakangan ini, khususnya menyangkut perekonomian yang dinilai makin merosot.
Rizal Ramli mengapresiasi kunjungan tersebut. Dia menceritakan sejak lama memiliki hubungan yang dekat dengan TNI dan Polri, terutama ketika masih menjabat menteri.
"Sebetulnya sejarah hubungan Rizal Ramli dengan ABRI dan TNI lama sekali. 1992-1998, saya penasehat ekonomi angkatan bersenjata," kata Rizal Ramli.
Baca Juga: Rizal Ramli Ungkap Cara Tangani Krisis, Gus Dur Pernah Dibujuk Lakukan Ini
"Waktu itu, lengkap ada polisinya macam-macam. Banyak nasehat ke kawan-kawan ABRI, yang waktu itu di DPR ada 100. Sering juga kasih briefing di mabes," Rizal Ramli menambahkan.
Kemudian Rizal Ramli menceritakan secara singkat sejarah pemisahan institusi TNI dan Polri.
"Ketika Gus Dur jadi presiden, saya jadi menko, memang kami ambil inisiatif agar supaya dipisahkan fungsi TNI dengan Polri," kata dia.
"Dengan maksud Polri jadi kekuatan sipil. Maunya Gus Dur, saya ingin polisi itu seperti di Inggris, ada wibawa di tengah masyarakat, tidak usah bawa senjata berat kayak pasukan perang. Cukup pakai pentungan."
"Kita pisahkan Polri dari TNI, yang jasanya besar juga Mas Adi Massardi, karena pada waktu itu, banyak yang tidak suka dari perwira tinggi lobi supaya jangan itu terjadi."
Baca Juga: Kisah Megawati Pernah Berlindung di Kapal Perang Selama Dua Minggu
Setelah terjadi pemisahan institusi TNI dan Polri, Rizal Ramli mengatakan muncul kekecewaan.