Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibundanya, Siti Desi Mooduto. Sang ibu bangga, Aditya dapat mewakili Gorontalo pada edisi peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, uang baru pecahan Rp 75.000 tersebut.
Kronologi Keterlibatan
Keterlibatan Aditya Perpatih di uang baru Rp 75.000 edisi 75 Tahun Kemerdekaan Indonesia ini mulai terjadi tahun lalu.
Tepat pada bulan Agustus 2019, Aditya Perpatih diminta untuk memakai baju adat Makuta oleh seorang Staf Bank Indonesia dan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri. Setahun kemudian, foto Aditya Perpatih muncul di uang kertas baru tersebut.
Baca Juga: Simbol-simbol yang Dianggap Janggal Publik dalam Uang Baru Rp 75.000
Makna Baju Adat Gorontalo
Sebagai tambahan informasi, bagi masyarakat Gorontalo, baju adat bernama Mukuta ini menjadi bagian penting dalam status sosial budaya mereka. Baju adat tersebut lazim dipakai oleh pengantin pada proses resepsi pernikahan.
Pakaian ini merupakan pakaian adat peninggalan yang dipercaya dulunya menjadi baju kebesaran Raja Gorontalo. Selain raja, permaisuri juga memiliki baju kebesarannya sendiri yang bernama Biliu.
Makuta dan Biliu merupakan sepasang baju kebesaran Gorontalo yang artinya juga menjadi baju adat Nusantara yang eksotik dan bermakna penting untuk keberagaman Indonesia.
Demikian profil Aditya Perpatih dan kronologi keterlibatannya dengan dalam uang baru Rp 75 ribu yang menjadi uang edisi khusus Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Viral Gambar Baju Adat China di Uang Rp 75.000, Ini Kata Bank Indonesia
Kontributor : Mutaya Saroh