Suara.com - Warga di Kanamala, India gencar menanam cabai untuk menghalau hewan-hewan liar yang mengakibatkan harga cabai jadi turun.
Menyadur Gulf News, Rabu (19/8/2020), penduduk desa di Kanamala kehabisan akal ketika babi hutan mencabut pohon pisang, monyet berpesta dengan buah kakao, dan gajah liar menginjak-injak tanaman dalam perjalanan untuk mengambil nangka.
Bank Koperasi Layanan Kanamala kemudian memberikan solusi kepada masyarakat Kerala untuk menanam cabai rawit asli yang sering disebut kanthari guna menghalau serangan hewan liar.
Didukung oleh jaminan dari bank bahwa mereka akan membeli semua cabai yang ditanam penduduk desa dengan harga terjamin 250 rupee (Rp 49 ribu) per kg, ratusan keluarga di desa tersebut beralih menjadi petani kanthari.
Baca Juga: Mumi Usia 2.400 Tahun Dikeluarkan dari Peti Gegara Museum Kebanjiran
"Ketika kami menggali lebih dalam masalah yang dihadapi para petani, kami menemukan bahwa lebih dari dukungan yang mereka butuhkan dalam hal subsidi tanaman atau input teknis, yang dibutuhkan petani adalah harga yang terjamin untuk produk mereka," ujar presiden Bank Koperasi Layanan Kanamala Binoy Jose dikutip dari Gulf News.
"Kami menawarkan kepada mereka 250 rupee (Rp 49 ribu) per kg untuk kanthari, bahkan jika harga pasar turun di bawah itu, dan itulah motivasi yang mereka butuhkan," jelas Binoy Jose.
Risiko yang diperhitungkan
Bank telah mengambil risiko yang telah diperhitungkan karena tidak ada pasar resmi untuk kanthari, salah satu cabai asli Kerala yang paling pedas.
"Kami tahu ada risiko dalam menjamin harga setinggi itu kepada petani, tapi kami pikir jika kami harus menjual cabai dengan harga di bawah harga pengadaan, kami akan menggunakan dana milik bank untuk menutupi kerugian tersebut. Sebaliknya, kami dapat menjual apa yang kami beli dengan sangat mudah dan menguntungkan," kata Jose.
Baca Juga: Bunga Desa Diperkosa Dua Orang sampai Pingsan, Disiksa Pakai Puntung Rokok
Terlepas dari kendala yang ditimbulkan Covid-19, tanaman kanthari Kanamala telah terseret oleh pasar sayuran terkemuka di negara bagian itu, dan sekarang permintaan ekspor meningkat.