Dengan temuan ini, para peneliti berharap hasilnya dapat membantu upaya masa depan dalam mengukur kerusakan ekologi dan lingkungan yang mungkin disebabkan oleh pecahan plastik, dengan jumlah yang lebih akurat.
Ahli pencemaran plastik dari Universitas Manchester, Jamie Woodward mengatakan temuan tersebut mengonfirmasi penelitian sebelumnya, di mana beban mikroplastik di lautan jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan.
"Skala geografi dari penelitian ini sangat mengesankan," kaya Woodward.
"Kami sekarang perlu memahami dampak ekologis dari pencemaran ini di semua bagian lautan, karena mereka telah berada di lautan, di semua kedalaman untuk waktu yang lama," sambungnya.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Mikroplastik dan Serat Sintetis di Perut Hiu Dasar Laut
Di tengah pandemi virus corona, beberapa kelompok lingkungan melaporkan masker wajah sekali pakai sekarang menjadi salah satu sampah yang paling umum di laut.
Susannah Bleakley dari organisasi amal Morecambe Bay Partnership yang mengoordinasikan pembersihan pantai, mengatakan pihaknya saat ini menemukan lebih banyak masker sekali pakai dair pada kantong plastik.
"Apa yang sebenarnya kami tanyakan adalah, sebanyak mungkin, dapatkan orang mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan apakah mereka dapat membuangnya secara bertanggung jawab," katanya.