Pusat Pengendali Operasi BNPB terus memonitor perkembangan di lapangan. BMKG memonitor lima gempa susulan dengan magnitudo 3,4 sampai 4,9.
BMKG merilis guncangan dirasakan warga di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Kepahiang dengan parameter IV MMI. Skala IV MMI atau Modified Mercally Intensity memberikan gambaran dampak gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Sedangkan di Bengkulu selatan, Kaur, Curup, Lebong III MMI, atau skala guncangan yang memberikan gambaran getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu, serta Lubuk Linggau II-III MMI.
Hasil analisis berdasarkan jenis dan mekanisme gempa bumi, BMKG menyampaikan bahwa melihat lokasi epistenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Baca Juga: Lagi Touring, Ari Wibowo Panik Rasakan Gempa di Bengkulu
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa kedua gempabumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG melalui pesan digital yang diterima Suara.com.
Hasil pantauan InaRISK, Bengkulu berada pada risiko bahaya sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kabupaten memiliki tingkat risiko gempa dengan cakupan luas hingga 1,7 hektar.
Tak hanya gempa, ancaman bahaya tsunami pada tingkat risiko bahaya sedang hingga tinggi pada 7 kabupaten. Ada sekitar 1,8 juta jiwa terpapar potensi bahaya gempa bumi di wilayah Bengkulu.