Kendati demikian, Alexander Gintsburg, kepala Institut Penelitian Gamaleya, membela pendekatan tersebut, dengan mengatakan vaksin tersebut didasarkan pada platform ilmiah yang diteliti dengan baik sejak beberapa dekade yang lalu.
Sebagaimana melansir laman Anadolu, Minggu (16/8/2020), vaksin yang disebut Gam-Covid-Vac, singkatan dari "Gamaleya Covid Vaccine", dirancang untuk diberikan melalui dua suntikan untuk memperpanjang kekebalan.
Perbedaan dosisnya adalah jenis adenovirus yang digunakan untuk mengirimkan vaksin ke sel tubuh.
Untuk efek maksimal, agen imunisasi harus disuntikkan dalam selang waktu dua atau tiga minggu, memberikan waktu sistem kekebalan untuk menenangkan diri setelah aktivasi, dipicu oleh masuknya zat asing.
Menurut petunjuk penggunaannya, vaksin ini cocok untuk orang berusia antara 18 dan 60 tahun dan dapat dikombinasikan dengan antigen lain, termasuk melawan flu.