"Segera setelah kami melihat apa yang terjadi, kami segera meminta orang-orang yang mengontrol audio dan video para peserta untuk melepaskannya dari feed," kata Brizola.
"Kami anggota dewan dan peserta lainnya tidak memiliki masukan apa pun dalam mengontrol atau mengedit video di Zoom."
Lebih jauh, Brizola juga mengatakan insiden yang terjadi telah menunjukkan ketidakmampuan kota yang memiliki sumberdaya besar, namun tak bisa memenuhi hak-hak anak.
"Kota yang memiliki sumber daya, tetapi gagal untuk memastikan bahwa hak-hak anak dihormati," tegasnya.
Baca Juga: Pengakuan Baim Sang Penjual Jasa Seks Vernita Syabilla