Suara.com - Setiap tanggal 1 Muharram pada kalender Hijriah, seluruh umat muslim di seluruh dunia merayakan pergantian Tahun Baru Islam. Tapi sejarah Tahun Baru Islam tidak diketahui banyak orang.
Penanggalan kalender Hijriah ini berbeda dengan kalender Masehi. Sebab kalender Hijriah ini berpatokan terhadap rotasi bulan sedangkan masehi berotasi pada matahari.
Oleh sebab itu, jumlah hari pada kalender Hijriah lebih sedikit daripada kalender masehi. Tahun baru Islam akan diperingati pada Kamis, 20 Agustus 2020 atau pada hari Rabu, 19 Agustus 2020 saat waktu Maghrib.
Kalender Hijriah dimulai dari bulan Muharram hingga diakhiri di bulan Dzulhijjah. Setiap bulan memiliki siklus bulan baru yang memiliki 29-30 hari.
Baca Juga: Simak! Ini Kumpulan Amalan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1442 H
Kalender Hijirah ini digunakan dalam penanggalan Islam yang tak terlepas dari peran sahabat Nabi Muhammad SAW dan khalifah yang bernama Umar bin Khattab.
Sistem penanggalan seperti ini digunakan oleh umat Islam pada periode kekhalifahan Umar bin Khattab.
Awalnya, penanggalan Hijriah merujuk pada peristiwa hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah menuju ke kota Madinah pada tahun 622 Masehi.
Sejarah Tahun Baru Islam berawal dari kejadian yang dialami oleh Umar bin Khattab. Saat itu, ia menerima surat dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Abu Musa Al-Asy’ari.
Namun surat tersebut tanpa diberi keterangan hari pengirimannya. Alhasil, Umar bin Khattab mengalami kesulitan dalam pengarsipan urutan surat.
Baca Juga: Penting! Ini 3 Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 H
Umar lantas memerintahkan seluruh ahli dan sahabat Nabi untuk menyusun penanggalan khusus berlaku dalam Islam.
Para ahli tersebut di antaranya Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awam, Sa’ad Ibnu Abi Waqas, Talhah bin Zubair, dan Abdurrahman bin Auf.
Ali bin Abi Thalib mengusulkan awal kalender hijriah dimulai saat tahun terjadinya hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Usul dari Ali bin Abi Thalib diterima lalu pada saat musyawarah tersebut tercatat pada tanggal 8 Rabi’ul Awal tahun 17 Hijriah / tahun 622 Masehi.
Oleh karena itu, nama kalender Hijriah dipakai sebagai awal mula perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju ke Madinah.
Selain menjadi bulan saat Nabi Muhammad SAW pertama kali berniat dan merencanakan Hijrah, bulan Muharram juga menjadi salah satu bulan yang memiliki banyak keistimewaan.
Salah satu rujukan mengenai keistimewaan Muharam bisa ditemukan di Al-Quran, surah At-Taubah ayat 36:
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah [ketetapan] agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu, dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertakwa,” (Q.S At-
Taubah [9]: 36)".
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat