Suara.com - Kematian dokter muda bernama Meriam (24) di kamar kos pada Selasa (18/8/2020) siang menggemparkan warga Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Ketika pertama kali ditemukan, jenazah dokter asal Pekanbaru itu dalam keadaan tertelungkup dengan posisi tangan menutupi kepala.
Petugas rumah sakit menangani jenazah Meriam dengan menerapkan protokol kesehatan.
Untuk kepentingan penyelidikan, petugas polisi yang didampingi tenaga medis mengambil sidik jari. Sejumlah saksi juga dimintai keterangan.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Angka Kematian Indonesia Terbanyak di Asia Tenggara
Hasil olah TKP awal tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh dokter yang baru lulus kuliah kedokteran tersebut. Belum diketahui apa penyebab kematiannya.
Pemilik kos bernama Hari mengatakan beberapa waktu sebelumnya, teman Meriam menelepon, tetapi tak ada jawaban. Kemudian, datang dan mengetuk pintu kamar kos, juga tidak ada respon.
“Dari kemarin teman kos ditelfon nggak diangkat dan digedor pintu gak dibuka” kata Hari yang dilansir dari padangkita.com, media jaringan Suara.com.
Pada Selasa pagi itu, seharusnya Meriam bertugas ke rumah sakit. Karena tidak kelihatan di tempat kerja, rekannya meminta bantuan kepada istri Hari untuk memastikan keadaan Meriam di dalam kamar.
Istri Hari pun melihat ke dalam kamar. Meriam tergeletak. Ketika pertamakali ditemukan, dia sudah tidak bernafas.
Baca Juga: Paru-paru Rusak karena Virus Corona, dr Sulis Bayusentono Meninggal
Teman Meriam mengatakan sejak Sabtu lalu, dia sulit diajak berkomunikasi.
“Belum diketahui pasti penyebab kematian dokter muda tersebut,” kata Hari.
Guna kepentingan penyelidikan, jenazah Meriam dibawa ke Rumah Sakit Waled Kabupaten Cirebon.