"Sudah-sudah ayo heh," ujar salah satu oknum anggota Brimob.
"Pak bisa bikin kami begini, punya hati atau tidak? Pak punya hati atau tidak? Buat kami begini punya hati atau tidak?," ucap salah satu perempuan masyarakat adat Besipae.
Di sudut lain, terlihat perempuan masyarakat adat Besipae bersujud di bawah tanah tempat tinggalnya untuk memohon agar tidak diusir.
"Sudah belasan tahun kami begini. Kami tersiksa. Pak punya hati atau tidak?," ucapnya.
Baca Juga: Rumah Dirusak, Warga Besipae Diusir Aparat saat Tinggal di Bawah Pohon
Nasib Masyarakat Adat Besipae
Masyarakat adat Besipae adalah komunitas masyarakat adat yang hidup dan kehidupannya telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.
Mereka berada di bawah Nabuasa atau tetua adat Raja Nope atau Raja
Amnuban.
Pada tahun 1982, kabupaten Timor Tengah Selatan diadakan proyek percontohan intensifikasi Peternakan Besipae.
Atas dalih untuk mensukseskan program tersebut Gubernur NTT, Bupati Timor Tengah Selatan memberi pengarahan pada masyarakat agar menyediakan lahan di desa Oe Kam, Mio, Polo dan Linamnutu.
Baca Juga: Bajunya Dipakai Jokowi, Masyarakat Adat Besipae Justru Dapat Intimidasi
Akhirnya masyarakat, tua-tua adat bersedia memberikan tanahnya seluas 6000 hektar.