Gempa di Filipina Menewaskan Satu Orang dan Rusak Pusat Karantina Covid-19

Selasa, 18 Agustus 2020 | 18:39 WIB
Gempa di Filipina Menewaskan Satu Orang dan Rusak Pusat Karantina Covid-19
Sebuah jalan di Filipina retak akibat gempa pada Selasa (18/8/2020).[Twitter/@AlertsPea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gempa magintudo berkekuatan 6,9 mengguncang Filipina pada Selasa (18/8), menewaskan sedikitnya satu orang dan merusak bangunan termasuk rumah sakit dan kompleks olahraga yang digunakan sebagai pusat karantina virus corona baru.

Menyadur Channel News Asia, gempa tersebut melanda tenggara Pulau Masbate di wilayah Bicol pada pukul 08.03 pagi waktu setempat, kata Survei Geologi AS.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berlokasi di titik 12.07 Lintang Utara (LU) dan 124.19 Bujur Timur (BT) atau 456 km Tenggara Manila, Filipina.

"Ada banyak rumah yang rusak," kata Sersan Staf Antonio Clemente di Cataingan, sebuah kota berpenduduk sekitar 50.000 orang di pulau miskin beberapa kilometer di sebelah barat pusat gempa di Laut Samar.

Baca Juga: Ikuti Langkah China, Filipina Larang Impor Daging Ayam dari Brasil

Itu adalah gempa bumi terkuat dalam delapan bulan di Filipina, yang terletak di Cincin Api, sabuk gunung berapi aktif secara seismik yang mengelilingi Samudra Pasifik.

"Barang-barang saya di rumah jatuh dan tembok tetangga saya retak dan beberapa roboh," kata Rodrigo Gonhuran (30), kepada Reuters dari pusat kota Cataingan.

Seorang pensiunan kolonel polisi, tewas ketika rumah tiga lantai miliknya runtuh, sementara empat orang menderita luka ringan, kata administrator provinsi Rino Revalo kepada stasiun radio DZMM.

Revelo mengungkapkan, petugas sedang memeriksa kompleks olahraga yang rusak untuk melihat apakah aman untuk menampung orang-orang yang sedang di karantina setelah kembali dari ibu kota, Manila.

Di kota Palanas Masbate, kepala polisi Kapten Alvin Guerina mengatakan kepada AFP bahwa beberapa pasien, termasuk seorang wanita hamil yang akan melahirkan, dievakuasi dari rumah sakit sebagai tindakan pencegahan jika terjadi gempa susulan.

Baca Juga: Pensiun, Manny Pacquiao Siap Calonkan Diri Jadi Presiden Filipina

Sejauh ini setidaknya 14 gempa susulan telah dicatat oleh kantor seismologi Filipina, dengan yang terkuat tercatat pada skala 3,5.

Gempa tersebut melanda ketika Filipina sedang memerangi lonjakan jumlah infeksi virus corona, lebih dari 164.000 kasus dan pembatasan yang ketat di seluruh negeri.

Penguncian yang memengaruhi seperempat populasi, termasuk ibu kota Manila, akan dilonggarkan pada hari Rabu.

Pusing

Sebuah video yang diposting di Facebook dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan kerusakan ringan pada pasar makanan di Cataingan.

Ember-ember terbalik dan ikan-ikan kecil berserakan di tanah dan bongkahan semen berjatuhan dari pilar. Orang-orang berdiri di pinggir jalan.

Sebuah rumah di Filipina roboh akibat gempa pada Selasa (18/8/2020).[Twitter/@AlertsPea]
Sebuah rumah di Filipina roboh akibat gempa pada Selasa (18/8/2020).[Twitter/@AlertsPea]

Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon men-tweet foto yang diambil oleh rekan-rekannya yang menunjukkan bangunan di Cataingan dengan atap besi runtuh.

Foto lain yang diambil di kota Uson menunjukkan sebuah jalan beraspal yang retak akibat gempa bumi tersebut.

Gempa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Di kota Iloilo sekitar 400 km barat daya Masbate di wilayah Visayas, penduduk berlarian ke jalan.

"Itu kuat, memusingkan. Hampir semua orang di dalam gedung lari ke jalan. Sampai sekarang, mereka masih di luar." kata Kolonel polisi Eric Dampal kepada AFP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI