"Saya sebelum jadi menteri pun sudah peduli dengan lingkungan, terutama lingkungan bahari air. Karena saya dulu bekerja 30 tahun sampai akhirnya hilang itu sumber daya ikan tiba-tiba, tidak bisa ekspor lagi. So, saya tahu banget, jadi kalau kita enggak peduli, enggak bisa dong," ujar perempuan asal pesisir Pangandaran, Jawa Barat ini.
Susi mengaku sedih dan marah melihat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah baru-baru ini bertolak belakang dengan komitmen menjaga lingkungan.
Ia percaya bahwa pemerintah memiliki kekuasaan membuat keputusan, sekaligus berharap agar selalu ada pemikiran untuk keberlanjutan ekosistem dalam setiap kebijakan mereka.
"Yang saya lihat policy-policy yang menjaga kedaulatan, keberlanjutan yang sebetulnya dua itu kalau dilaksanakan akan muncul kesejahteraan. Saya menjabat tidak ingin meninggalkan nama atau apa, tetapi legacy untuk anak-anak bangsa, nothing more," kenang Susi.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Buka Lowongan Pekerjaan, Ini Persyaratan Lengkapnya