Suara.com - Seluruh Sri Lanka mengalami mati listrik selama tujuh jam pada Senin (17/8) usai terjadi masalah teknis di pembangkit daya utama.
Menyadur The Guardian, aliran listrik kembali pulih di Kolombo selepas tujuh jam, tetapi beberapa kawasan lain di negara kepulauan itu masih gelap.
Menteri Tenaga Listrik Sri Lanka Dullas Alahapperuma mengatakan ada pemadaman disebabkan oleh masalah teknis yang muncul di kompleks listrik Kerawapitiya.
Kendati demikian Dullas tidak merinci lebih lanjut masalah teknis itu yang mengakibatkan padamnya aliran listrik seluruh negara berpenduduk 21 juta orang tersebut.
Baca Juga: Energi Angin dan Matahari Bisa Gantikan Listrik Tenaga Batubara
Pemadaman kali ini merupakan gangguan terburuk sejak Maret 2016, ketika seluruh negara mengalami mati listrik selama lebih dari delapan jam akibat adanya kerusakan sistem besar-besaran.
Regulator utilitas publik menyebut akan ada penyelidikan atas kegagalan tersebut dan memberikan pihak pengelola listrik negara, Dewan Listrik Ceylon, tiga hari untuk menjelaskan gangguan tersebut.
Dengan tak berfungsinya lalu lintas, pemadaman listrik menyebabkan kekacauan di jalanan kota Kolombo yang padat. Polisi berjuang untuk membuat persimpangan tetap lancar.
Selain itu, pasokan air juga terpengaruh karena tidak ada listrik untuk menyalakan pompa.
Sementara, rumah sakit dan infrastruktur masih dapat beroperasi normal karena memiliki generator listrik cadangan.
Baca Juga: Tabrak 3 Mobil Gunakan Tesla, Wakil Walikota Ini Harus Urusan dengan Polisi
Aktivitas bandara utama juga tak mengalami kendala berarti karena telah ditutup akibat pandemi virus corona.